Polisi Kantongi Bukti Baru Kasus Hilangnya Balita Singkawang, Cari Siapa Pemilik Sidik Jari di TKP
Polres Singkawang masih terus bekerja mengungkap kasus kematian Rafa Fauzan (RF), balita berusia 1 tahun 11 bulan asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Kasus ini menjadi sorotan setelah RF ditemukan dalam kondisi meninggal dunia usai dilaporkan hilang secara misterius.
Sebelumnya, RF dilaporkan hilang dari rumahnya di Jalan RA Kartini, Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, pada Selasa (10/6/2025) siang.
Tiga hari berselang, jasad RF ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di depan pintu Masjid Husnul Khotimah, Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Kota Singkawang, pada Jumat (13/6/2025) pagi.
Polisi Kantongi Sejumlah Bukti Baru
Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menjelaskan bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang bukti telah dikumpulkan. Namun, semua masih dalam proses analisis.
Salah satu petunjuk penting yang diperoleh adalah pakaian yang dikenakan korban.
Baju tersebut dikonfirmasi sebagai pakaian terakhir yang dipakai RF saat dilaporkan hilang.
“Bukti yang dianalisa berupa baju korban yang telah dicocokkan dengan keterangan saksi dan pengasuhnya. Memang benar, itu baju yang dikenakan korban saat terakhir terlihat,” ungkap AKP Deddi.
Temuan Sidik Jari Masih Didalami
Selain pakaian, tim penyidik juga menemukan beberapa sidik jari di sekitar lokasi penemuan jasad. Sidik jari tersebut saat ini sedang dalam proses identifikasi lebih lanjut.
“Kami menemukan sidik jari di lokasi penemuan. Saat ini masih kami dalami untuk memastikan apakah ada keterkaitan dengan pelaku atau pihak lain,” lanjutnya.
Pintu Masjid Jami Husnul Khatimah di Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Jumat 13 Juni 2025 yang jadi lokasi penemuan jenazah RF yang dilaporkan hilang beberapa hari lalu.
Pemeriksaan Visum Luar karena Keluarga Tolak Autopsi
Terkait kondisi jenazah, AKP Deddi Sitepu menyatakan bahwa hanya dilakukan pemeriksaan visum luar.
Hal ini disebabkan karena pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi.
“Hasil dari tim dokter RSUD Abdul Aziz hanya menyampaikan bahwa jenazah telah melewati masa 1x24 jam, diperkirakan sudah meninggal selama kurang lebih tiga hari. Namun tanpa autopsi, penyebab dan waktu kematian belum dapat dipastikan,” ujarnya.
Meski tidak dilakukan autopsi, pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan tetap berlanjut.
“Kami tetap berkomitmen untuk mengungkap kasus ini, baik dilakukan autopsi maupun tidak. Penyelidikan tetap berjalan dan kami terus menggali informasi dari saksi-saksi,” tegas AKP Deddi.
Pemeriksaan Saksi dan Imbauan kepada Warga
Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi yang terkait, termasuk pengasuh korban serta saksi yang pertama kali menemukan jasad RF.
Keterangan dari para saksi tersebut menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan untuk mengungkap misteri kematian balita laki-laki yang sebelumnya dilaporkan hilang pada Selasa (10/6).
Polres Singkawang juga mengimbau masyarakat untuk turut serta membantu proses penyelidikan dengan melaporkan jika mengetahui informasi atau melihat hal mencurigakan di sekitar lokasi kejadian.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul “MISTERI Meninggalnya Rafa Bocah Singkawang, Polisi Kantongi Bukti Baru dan Kejar Pemilik Sidik Jari”.
