Jika Perang Dunia III Terjadi, Negara-Negara Ini Dianggap Aman untuk Ditinggali

Pecahnya Perang Rusia-Ukraina pada 2022 dan menguatnya konflik Israel–Iran hingga hari ini memicu kecemasan warga dunia akan kemungkinan Perang Dunia III.
Iran bahkan memberikan peringatan keras kepada AS dan seruan Israel untuk menyerah. Sebaliknya, AS berencana bakal menghabisi pemimpin spiritual Iran Ali Khamenei jika ada kepentingannya yang terkena imbas konflik tersebut.
Ketegangan ini membuat banyak orang mempertimbangkan tempat persinggahan dunia aman. Di mana saja tempat-tempat tersebut? Dan apa alasannya? Berikut ini penjelasannya seperti dikutip dari themirror.com (18/6)
Terpencil dan minim nilai strategis, pulau es seluas 5,4 juta mil² ini menjadi pilihan ideal untuk menghindari konflik bersenjata.
Terisolasi dan dikenal sangat damai, negara ini belum pernah ikut perang atau invasi.
Afrika Selatan
Memiliki tanah subur, sumber air melimpah, dan infrastruktur modern untuk mandiri.
Terpencil, sekitar 4.300?km dari Australia, stabil secara militer, dan kaya sumber daya.
Memanjang hingga 6.400?km, punya infrastruktur. dan ketahanan pangan yang kuat.
Punya cadangan pangan besar, tangguh menghadapi krisis pangan akibat nuklir.
Selandia Baru
Negeri dengan indeks perdamaian nomor dua dunia, netral, dan medan geografisnya sulit ditembus.
Populasinya hanya 11.000 jiwa, sumber daya terbatas. Tidak menarik target perang.
Netral sejak Perang Dunia II, pegunungan dan bunkernya nuklir siap sedia.
Sangat terpencil, netral, dan penduduknya hanya sekitar 56.000 jiwa.
Menjaga politik bebas aktif yang dikenal dengan sebutan Mendayung di Antara Dua Karang, yaitu tidak berpihak ke negara besar atau blok mana pun, menegaskan kebijakan luar negeri yang independen, dan mempromosikan damai.
Pemilihan di negara-negara ini didasarkan pada kombinasi faktor seperti geografi terpencil, netralitas politik, kemampuan bertahan hidup (mandiri pangan dan air), serta ketahanan infrastruktur.
Walaupun skenario Perang Dunia III masih jauh dari pasti, mengetahui opsi pelarian ini bisa menenangkan kita saat sejarah dunia kembali tegang. (*)