Tak Timbulkan Radiasi, Iran Klaim Situs Nuklir Fordo Sudah Dipindahkan Sebelum Serangan AS

Iran, nuklir Fordo, serangan udara Amerika Serikat, amerika serang iran, nuklir fordo, serangan udara amerika serikat, tiga situs nuklir dibom, Tak Timbulkan Radiasi, Iran Klaim Situs Nuklir Fordo Sudah Dipindahkan Sebelum Serangan AS

Iran melalui kantor berita Tasnim membenarkan bahwa sebagian fasilitas nuklir Fordo terkena salah satu serangan udara Amerika Serikat (AS) ke tiga situs nuklir miliknya.

Namun, Iran menyatakan bahwa lokasi tersebut sudah dievakuasi sejak beberapa waktu lalu. Wakil Kepala Politik Penyiaran Nasional Iran, Hassan Abedini, mengatakan bahwa tidak ada bahan radioaktif yang tertinggal di lokasi tersebut.

"Tidak ada bahan yang tertinggal di sana yang jika diserang akan menimbulkan radiasi dan membahayakan rakyat kami," ujar Abedini dalam siaran televisi pemerintah.

Ia menambahkan bahwa cadangan uranium yang telah diperkaya telah dipindahkan ke lokasi lain yang dirahasiakan.

Adapun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut serangan AS terhadap Iran sebagai titik balik dalam sejarah.

Pernyataan itu disampaikan pada Minggu (22/6/2025), sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir milik Iran.

"Selamat, Presiden Trump. Keputusan berani Anda untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan luar biasa dan tepat dari Amerika Serikat akan mengubah sejarah," kata Netanyahu dalam sebuah video yang dikutip kantor berita AFP.

Netanyahu menyebut serangan tersebut sebagai bukti kekuatan militer AS dan mengklaim bahwa langkah itu telah memenuhi janji Israel untuk menghentikan program nuklir Iran.

Fasilitas Apa Saja yang Diserang Amerika Serikat?

Trump mengumumkan bahwa jet-jet tempur AS telah menggempur tiga lokasi penting dalam program nuklir Iran Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Ketiganya merupakan pusat penting dalam proses pengayaan uranium dan pengembangan teknologi nuklir.

Fordo, yang berada di wilayah selatan Teheran, adalah salah satu situs nuklir rahasia milik Iran yang dibangun jauh di bawah tanah dan diyakini berada ratusan meter di bawah permukaan.

AS dikabarkan menjatuhkan enam bom penghancur bunker di situs ini. Selain itu, 30 rudal Tomahawk juga ditembakkan ke Natanz dan Isfahan, dua fasilitas nuklir besar lainnya.

Diketahui, ketegangan antara Israel dan Iran memuncak sejak 13 Juni 2025, saat Israel melancarkan serangan udara terhadap berbagai sasaran di Iran.

Israel menuduh Teheran telah berada di ambang pengembangan senjata nuklir. Namun, Iran dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya ditujukan untuk kepentingan damai, seperti pembangkitan listrik dan riset ilmiah.

Serangan militer dari AS ini menjadi keterlibatan langsung pertama Washington dalam konflik tersebut.

Sebelumnya, Trump masih mempertimbangkan intervensi militer, tetapi kemudian mengambil langkah agresif seiring dengan laporan intelijen dan desakan dari Tel Aviv.

Situasi di kawasan Timur Tengah kini semakin genting. Iran telah menyatakan bahwa serangan AS merupakan deklarasi perang dan bersumpah akan membalas.

Potensi konflik berskala regional atau bahkan global pun meningkat seiring keterlibatan langsung AS dan retorika keras dari kedua belah pihak.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".