3 Situs Nuklir Iran Diserang AS, Bagaimana Kondisi Fordow, Isfahan, dan Natanz?

Amerika Serikat melancarkan serangan ke sejumlah situs nuklir di Iran pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.
AS diketahui melancarkan serangan langsung ke tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Serangan ini menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan antara Washington dan Teheran.
Dilansir dari Tribunnews, serangan ini dikonfirmasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang merupakan lembaga pengawas nuklir di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
IAEA memberikan laporan kepada Dewan Keamanan PBB terkait kondisi terbaru tiga situs nuklir Iran yang terdampak, yaitu Fordow, Isfahan, dan Natanz.
Dampak Serangan di Situs Fordow
Fordow, yang berada di bawah tanah di dekat kota suci Qom, dibangun sebagai fasilitas pengayaan uranium.
Lokasi ini mampu menampung sekitar 3.000 sentrifus, alat yang digunakan untuk memperkaya uranium, baik untuk keperluan sipil maupun militer.
Kepala IAEA Rafael Grossi menyatakan bahwa situs Fordow yang menjadi lokasi utama pengayaan uranium hingga tingkat 60 persen menunjukkan adanya kerusakan akibat serangan.
kawah terlihat di situs Fordow, lokasi utama Iran untuk pengayaan uranium hingga tingkat 60 persen, yang mengindikasikan penggunaan amunisi penembus tanah oleh Amerika Serikat. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari pihak AS,” kata Grossi, dilansir CNN International, Senin (23/6/2025).
Grossi juga menambahkan bahwa saat ini belum ada pihak yang dapat menilai sejauh mana kerusakan bawah tanah yang terjadi di Fordow, termasuk oleh IAEA sendiri.
Dampak Serangan di Situs Natanz
Situs nuklir Natanz merupakan pusat utama program pengayaan uranium Iran. Di lokasi ini terdapat hampir 70 rangkaian sentrifus dalam dua fasilitas pengayaan.
Situs nuklir Natanz juga mengalami dampak dari serangan AS. Grossi menjelaskan bahwa fasilitas ini kembali menjadi target.
“Pabrik pengayaan bahan bakar kembali terkena serangan, dan AS mengonfirmasi bahwa mereka menggunakan amunisi penembus tanah,” kata Grossi.
Lebih lanjut, Grossi mengatakan bahwa Iran telah menyampaikan kepada IAEA bahwa tidak ada peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi pada ketiga situs nuklir yang diserang tersebut.
Dampak Serangan di Situs Isfahan
Situs nuklir di Isfahan yang menjadi lokasi fasilitas konversi uranium dan pabrik fabrikasi bahan bakar nuklir. juga menjadi sasaran serangan.
Grossi menyebutkan bahwa beberapa bangunan tambahan mengalami kerusakan.
"Bangunan tambahan terkena serangan pada malam hari, dengan AS mengonfirmasi penggunaan rudal jelajah. Bangunan yang terdampak termasuk yang terkait dengan proses konversi uranium,” ujar Grossi.
Selain itu, pintu masuk terowongan di Isfahan yang digunakan untuk menyimpan uranium yang telah diperkaya juga tampak terkena serangan.
Menurut laporan Al Jazeera, sebelum serangan Israel pada 13 Juni, sebagian besar uranium dengan tingkat pengayaan tinggi disimpan di bawah tanah di fasilitas Isfahan.
Foto dari satelit Maxar memperlihatkan lokasi salah satu situs nuklir Iran. Israel pada Jumat (20/6/2025) menyerang fasilitas nuklir Isfahan di Iran untuk kali kedua, ketika perang memasuki hari kesembilan. Tanggapan Iran, Israel, dan PBB soal AS soal AS Serang 3 Situs Nuklir di Teheran
Iran Sebut Tidak Ada Kontaminasi Radiasi
Pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan Iran menegaskan bahwa tidak ditemukan kontaminasi radiasi pada korban yang dirawat pasca-serangan.
“Selama bertahun-tahun, Kementerian Kesehatan telah mendirikan pusat-pusat darurat nuklir di fasilitas medis terdekat dengan pusat-pusat nuklir,” tulis juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, dalam unggahan di platform X.
“Syukurlah, tidak ada dari korban yang dibawa ke fasilitas-fasilitas tersebut setelah pengeboman AS yang menunjukkan tanda-tanda kontaminasi radiasi.”
Grossi menyatakan bahwa IAEA telah menjadwalkan sesi khusus Dewan Gubernur pada hari Senin di Wina untuk membahas perkembangan ini lebih lanjut.
Pejabat Iran Sebut Dampak Serangan Tidak Sesuai Klaim AS
Dilansir dari , pejabat pemerintah Iran dan media nasional menyampaikan pernyataan yang meremehkan dampak serangan militer Amerika Serikat terhadap sejumlah fasilitas nuklir, termasuk situs penting di Fordow.
Pernyataan itu disampaikan pada Minggu (22/6/2025), sehari setelah serangan terjadi.
Sikap Iran ini sangat berbeda dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya mengklaim bahwa serangan tersebut telah melenyapkan situs nuklir Fordow secara menyeluruh.
Anggota parlemen Iran, Manan Raeisi, yang mewakili daerah Qom, lokasi di mana situs Fordow berada, mengatakan bahwa serangan tersebut tidak menyebabkan kerusakan besar.
“Berdasarkan informasi yang akurat, saya dapat menyatakan bahwa, bertentangan dengan klaim presiden Amerika Serikat yang tidak benar, instalasi nuklir Fordow tidak mengalami kerusakan serius,” ujar Raeisi, dikutip kantor berita Fars.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sebagian besar area yang terdampak serangan berada di permukaan dan kerusakan yang terjadi dapat dipulihkan.
“Sebagian besar area yang terkena dampak berada di atas tanah dan sepenuhnya dapat dipulihkan,” lanjutnya, dikutip dari CNN.