Reaksi Sejumlah Pemimpin Dunia Setelah Amerika Serikat Serang Fasilitas Nuklir Iran

Reaksi Sejumlah Pemimpin Dunia Setelah Amerika Serikat Serang Fasilitas Nuklir Iran

Sejumlah pemimpin dunia bereaksi menyusul serangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap 3 fasilitas nuklir Iran. Serangan seperti disampaikan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Lewat media sosialnya, Donald Trump menyebut bahwa AS telah melancarkan serangan terhadap 3 lokasi nuklir Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan. Trump juga menyatakan bahwa semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Trump kemudian berpidato pada Sabtu (21/6) malam waktu setempat atau Minggu (22/6) pagi WIB dan menyebut bahwa serangan tersebut sebagai keberhasilan militer yang spektakuler.

Trump mengancam akan melakukan serangan yang jauh lebih besar jika Irak tidak ‘berdamai’.

CNBC melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil mengutuk serangan tersebut dalam sebuah pesan di Telegram.

“Venezuela mengecam agresi militer AS terhadap Iran dan menuntut penghentian permusuhan segera. Republik Bolivarian Venezuela dengan tegas dan tegas mengutuk pemboman yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat, atas permintaan Negara Israel, terhadap fasilitas nuklir di Republik Islam Iran, termasuk kompleks Fordow, Natanz, dan Isfahan.”

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel juga bersuara di akun X.

“Kami mengutuk keras pemboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran, yang merupakan eskalasi berbahaya dari konflik di Timur Tengah. Agresi tersebut secara serius melanggar Piagam PBB dan hukum internasional serta menjerumuskan manusia ke dalam krisis dengan konsekuensi yang tidak dapat diubah.”

Kementerian Luar Negeri Meksiko menyerukan dialog diplomatik di akun X.

“Kementerian mendesak untuk mengadakan dialog diplomatik demi perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Timur Tengah. Sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusional kebijakan luar negeri dan keyakinan pasifis negara kami, kami tegaskan kembali seruan kami untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut. Pemulihan koeksistensi damai di antara negara-negara di kawasan tersebut merupakan prioritas tertinggi.”

Media tersebut juga menyebut bahwa menurut Reuters, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyelenggarakan pertemuan darurat untuk membahas serangan Amerikan Serikat terhadap 3 fasilitas nuklir Iran.