Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia

Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia

Parlemen Iran atau Majlis merespon agresi Militer Amerika Serikat (AS) ikut campur dalam penyerangan Iran. Amerika Serikat diketahui menyerang tiga pangkalan nuklir Iran pada Ahad (22/6).

Anggota parlemen senior Iran, Esmaeil Kowsari, menyatakan Majlis telah sepakat untuk menutup Selat Hormuz, jalur utama bagi perdagangan energi global, sebagai tanggapan atas agresi Amerika dan diamnya masyarakat internasional.

“Parlemen telah sampai pada kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup, tetapi keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi,” kata Kowsari dikutip dari press.ir, Senin (23/6).

Selat Hormuz terletak di muara Teluk Persia merupakan jalur lalu lintas yang menyebarkan stok 20 persen minyak mentah dunia, atau sekitar 17 hingga 18 juta barel per hari.

Tak hanya itu, Hormuz juga menjadi lokasi transit gas alam cair (LNG), terutama dari Qatar yang merupakan salah satu eksportir LNG terbesar dunia.

Jika Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyetujui usulan parleman untuk menutup Selat Hormuz, setidaknya ada empaat ancaman besar mengintai dunia:

1. Respons militer dunia internasional

Congressional Research Service (CSR) menyatakan kalau Iran saampai menutup jalur Selat Hormuz secara keseluruhan akan memicu konfrontasi militer angkatan laut AS, Uni Eropa, dan negara-negara Teluk.

2. Pembengkakan biaya pengiriman minyak dunia

Berkaca dari kejadian Perang Iran-Irak pada tahun 1980-an terjadi Perang Tanker, yang memicu lonjakan harga minyak dunia. Bahkan, Iran saat ini belum memblokir Selat Hormuz saja telah memicu kenaikan tajam dalam premi asuransi pengiriman dan keterlambatan lalu lintas maritim global.

3. Krisis Energi yang Menggangu Keamanan Energi

Eropa mengimpor minyak dan gas alam cair (LNG) dari negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab yang sebagian besar melewati Selat tersebut.

Jika Iran memblokirnya maka harga minyak dunia akan melonjak. Kawasan Eropa dapat menghadapi kekurangan energi, terutama di negara-negara yang bergantung pada bahan bakar Timur Tengah.

4. Guncangan Ekonomi

Guncangan ekonomi efek paling awal yang muncul akibat penutupan jalur Selat Hormuz. Jika terjadi, harga minyak mengalami lonjakan, akan meningkatkan inflasi, biaya energi, dan mengganggu industri di seluruh dunia.

Efek berantai lainnya terjadi kelesuhan sektor manufaktur, transportasi, dan pertanian akan sangat rentan. Tentu, reaksi pasar saham mengalami kejatuhan yang tidak biasa. (Tka)