Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak

Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak

Penutupan Selat Hormuz oleh Iran berpotensi berdampak hingga ke Indonesia.

Apalagi, Selat Hormuz merupakan salah satu jalur pelayaran energi paling krusial di dunia yang dilalui 20 persen pasokan minyak dunia.

"Rakyat kita di kampung-kampung pun akan ikut menanggung beban, karena efek domino dari lonjakan harga minyak akan sampai ke dapur rakyat," kata Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi dalam keterangannya, Jakarta, Senin (24/6).

Menurutnya, kenaikan harga minyak dunia akan berdampak langsung terhadap harga BBM dalam negeri, beban subsidi energi, harga bahan pokok, hingga biaya logistik.

Dia menilai kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan menjadi pihak yang paling rentan dalam situasi ini.

Ia berujar, pemerintah, DPR, BUMN, dunia usaha, dan masyarakat sipil harus duduk bersama dan menyiapkan langkah antisipatif.

“Ini bukan soal politik luar negeri saja, ini soal kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia," tegas dia.

Dia mendukung penuh langkah Pertamina yang telah menyiapkan jalur pengiriman alternatif di luar Selat Hormuz serta menjaga stok cadangan energi nasional.

Namun, kata dia, kesiapan itu harus didukung pula oleh kebijakan pemerintah yang terintegrasi dan responsif.

"Saya mendorong agar pemerintah menyiapkan paket kebijakan komprehensif. Mulai dari penguatan cadangan strategis energi, perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak, hingga pengawasan terhadap harga-harga barang penting," katanya.

Legislator dari Fraksi PAN itu menyebut Indonesia perlu memainkan peran lebih kuat dalam meredakan ketegangan geopolitik yang kini memanas.

"Jalur diplomasi, baik bilateral maupun multilateral, harus diperkuat demi mencegah eskalasi yang lebih buruk," kata dia. (Knu)