Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis

Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis

Anggota Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayanti, menggarisbawahi pentingnya transparansi penuh dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). Transparansi ini krusial untuk mencegah kecurigaan dan ketidakpuasan publik terhadap hasil seleksi.

"Semuanya harus transparan. Siapa pun yang memiliki akun harus bisa melihat posisi pendaftaran secara keseluruhan. Urgensi transparansi ini penting karena banyak yang mempertanyakan mengapa mereka tidak diterima," jelasnya di Jakarta, Senin (23/6).

Menurut Esti, sistem SPMB saat ini belum optimal karena pendaftar hanya bisa melihat status mereka sendiri, bukan gambaran keseluruhan. Kurangnya transparansi ini memicu pertanyaan dari orang tua dan calon murid yang tidak lolos seleksi.

Oleh karena itu, ia mendorong agar semua informasi calon peserta didik bisa diakses oleh setiap pendaftar, sehingga masyarakat dapat memahami hasil seleksi secara objektif.

"Seharusnya mereka bisa melihat keseluruhan, sehingga tahu secara detail. 'Oh, saya tidak diterima karena jalur domisili saya lebih jauh dari yang diterima,' atau alasan lainnya. Jadi, ada penjelasan yang jelas mengapa anak tidak diterima di sekolah tersebut," tambahnya.

Esti telah meninjau pelaksanaan SPMB di daerah pemilihannya, DI Yogyakarta, dan menemukan prosesnya relatif lancar, meskipun ada beberapa orang tua yang masih kesulitan dengan teknologi. Meski begitu, ia membuka posko pengaduan SPMB di DIY untuk menampung keluhan masyarakat.

"Di Yogyakarta, praktik titip-menitip tidak bisa dilakukan karena semuanya transparan. Namun, saya berinisiatif membuka posko pengaduan untuk DIY jika ada masalah yang muncul," katanya.

Esti mendesak pemerintah, melalui kementerian dan dinas terkait, untuk mengawasi SPMB secara adil dan konkret. "Segera evaluasi dan perbaiki kekurangan yang masih ada dalam proses SPMB. Jangan sampai masalah sistem merugikan anak-anak dan masyarakat," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Ditjen PAUD Dikdasmen menyatakan bahwa kendala teknis di lapangan dapat diatasi dengan koordinasi antarpihak.

"Berdasarkan laporan dan pantauan, berbagai persoalan teknis di daerah dapat ditangani cepat melalui koordinasi. Ini menunjukkan sistem berjalan sesuai harapan," ujar Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto.

Ia menambahkan, keberhasilan SPMB bukan hanya dari sisi teknis pendaftaran, tetapi dari semangat kebersamaan untuk menciptakan sistem yang adil dan transparan. Kemendikdasmen terus memantau pelaksanaan SPMB di berbagai daerah.