KONI Pusat Minta Porprov IX Jatim 2025 Jadi Panggung Harapan

Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 resmi dibuka di Stadion Gajayana Kota Malang, Sabtu (28/6/2025) malam.
Pembukaan berlangsung tidak hanya megah secara visual, tetapi juga sarat makna dan harapan besar bagi masa depan olahraga Jawa Timur dan Indonesia.
Seperti diketahui Porprov IX Jatim 2025 diikuti oleh 22.283 atlet yang akan bertanding di 63 cabang olahraga dan 86 disiplin, ditambah dua cabang olahraga ekshibisi.
Angka masif ini menunjukkan betapa besar potensi dan partisipasi yang sedang tumbuh di Jawa Timur.
Pembukaan meriah itu juga menjadi panggung refleksi kebanggaan. Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo, memberikan apresiasi mendalam terhadap kontribusi para atlet Jawa Timur dalam berbagai ajang internasional.
"Pada SEA Games yang akan digelar di Thailand nanti, Indonesia biasanya mengirim 500–700 atlet. Saya ingat, di salah satu edisi sebelumnya, atlet Jawa Timur mendominasi kontingen Indonesia," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada Asian Games terakhir di China, dari sekitar 200–300 atlet yang mewakili Indonesia, tidak sedikit berasal dari Jawa Timur.
Bahkan di level Olimpiade yang hanya mengirim sekitar 28–30 atlet, nama-nama dari Jawa Timur kerap masuk dalam daftar peraih medali, terutama di cabang seperti angkat besi dan panahan.
“Kontribusi atlet Jawa Timur sangat membanggakan dan membawa medali di level dunia. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur,” imbuhnya.
Dirinya menegaskan bahwa dari kacamata KONI Pusat, Jawa Timur memiliki semua syarat untuk meraih gelar juara umum di PON mendatang.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 40 juta, fasilitas olahraga yang lengkap, tokoh olahraga yang aktif, serta dukungan masyarakat yang kuat, ia menilai tidak ada alasan bagi Jawa Timur untuk tidak menatap podium tertinggi.
"Dilihat dari segi tokoh olahraga, akademisi, hingga masyarakatnya, Jawa Timur sangat potensial. Fasilitas olahraganya juga sangat sulit dicari bandingannya. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bercita-cita menjadi juara umum PON,” tutur Soedarmo.
Melihat ke depan, ia mengingatkan pentingnya memprioritaskan cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games, mengingat jumlahnya tidak banyak.
Dari 63 cabang olahraga yang dipertandingkan di Porprov ini, perlu seleksi dan evaluasi untuk memfokuskan pembinaan menjelang PON 2028.
“Melalui Porprov ini kami berharap prioritas-prioritas cabang olahraga bisa disiapkan. Setelah Porprov, segera dilakukan evaluasi dan persiapan menuju PON selanjutnya,” pungkasnya.