Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

BAGI sejumlah anak, mengonsumsi susu sapi bukanlah hal yang menyenangkan. Kemunculan gejala seperti perut terasa begah, timbul ruam di kulit, diare, hingga muntah bisa menjadi sinyal bahwa anak sensitif terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Kondisi ini dapat berupa intoleransi atau alergi terhadap susu sapi, dan cukup sering ditemui pada anak-anak, terutama di usia awal pertumbuhan. Sebagai alternatif, orangtua bisa mengganti susu sapi dengan susu soya. Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi. Meski demikian, penting bagi orangtua untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi guna memastikan pilihan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan si kecil. Dokter spesialis alergi dan imunologi anak, Prof Dr Budi Setiabudiawan menjelaskan, “Menangani sensitivitas terhadap makanan, termasuk susu sapi, tidak cukup hanya dari sisi medis. Dibutuhkan dukungan dari orangtua, komunitas, dan industri nutrisi agar anak-anak tetap bisa tumbuh optimal.”

Sebagai bagian dari upaya nyata untuk mendukung anak-anak dengan kondisi tersebut, Kalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya mengadakan program edukatif dan kompetitif bertajuk Soyalympic Door of Future 2025, yang telah digelar di 12 lokasi di seluruh Indonesia.

Melalui ajang Soyalympic Door of Future 2025 ini, Morinaga Soya juga berupaya menggalang sinergi antara tenaga medis, institusi kesehatan, komunitas pengasuhan anak, dan pembuat kebijakan untuk membangun lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi anak-anak dengan sensitivitas terhadap protein susu sapi.(Far)