Kenapa Bangsawan Inggris Selalu Pakai Stoking? Ini Alasannya

Di balik penampilan anggun para perempuan bangsawan Inggris, ada satu elemen busana yang hampir selalu melekat saat mereka tampil di muka publik, yaitu stoking berwarna nude atau warna kulit.
Meskipun terlihat sepele, stoking ternyata punya makna penting dalam dunia kerajaan.
Dari mendiang Ratu Elizabeth II hingga Kate Middleton, stoking menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya resmi mereka.
Lalu, kenapa stoking begitu diwajibkan dalam aturan berpakaian keluarga kerajaan Inggris?
Princess of Wales, Catherine atau Kate Middleton (kiri) didampingi Chair of the All England Lawn Tennis and Croquet Club Board, Deborah Jevans (kanan) saat menghadiri pertandingan tenis Wimbledon Championships 2025 di The All England Lawn Tennis and Croquet Club di Wimbledon, London, Inggris, pada Sabtu (12/7/2025).
Alasan bangsawan Inggris sering pakai stoking
-
Simbol kesopanan dan tata krama kerajaan
Mengutip dari Business Insider, aturan tidak tertulis ini berasal dari tradisi panjang kerajaan Inggris yang menjunjung tinggi kesopanan.
Menurut Victoria Arbiter, pakar kerajaan, stoking adalah salah satu aturan paling ketat dalam protokol busana.
"You never see a royal without their nude stockings. That’s really the only hard, steadfast rule in terms of what the Queen requires, (Anda tidak pernah melihat seorang bangsawan tanpa stoking. Itulah satu-satunya aturan yang tegas dan pasti dalam hal apa yang diminta Ratu),” ujar Arbiter dikutip Business Insider, Jumat (25/7/2025).
Artinya, menunjukkan kaki telanjang, meski hanya bagian betis atau paha, dianggap tidak pantas dalam acara resmi kerajaan.
Stoking memberi lapisan tambahan yang menciptakan kesan tertutup, sopan, dan profesional.
-
Menjaga citra elegan
Stoking juga berperan penting dalam menciptakan tampilan kaki yang halus dan rata, menyatu sempurna dengan pakaian formal yang dikenakan.
Hal ini disebut menjadi bagian dari kode visual bangsawan, di mana tiap detail penampilan mencerminkan kehormatan, kelas, dan dedikasi terhadap tugas publik.
Hal ini disoroti pula dalam artikel InStyle dan Harper’s Bazaar UK, yang mencatat bahwa busana para bangsawan bukan hanya soal selera pribadi, tapi juga diplomasi visual.
-
Keluarga kerajaan yang pernah melanggar
Ketika Meghan Markle tampil tanpa stoking saat mengumumkan pertunangannya dengan Pangeran Harry pada November 2017, media Inggris ramai memperdebatkan langkahnya.
Banyak yang memuji gaya modern Meghan, tetapi sebagian kalangan kerajaan menganggapnya melanggar norma.
Dilansir dari Business Insider, Meghan disebut telah melewatkan salah satu aturan tak tertulis kerajaan.
Namun, dalam penampilan selanjutnya, ia mulai kembali memakai stoking pada acara-acara resmi.
-
Akar tradisi dari Ratu Elizabeth I
Menariknya, akar sejarah stoking sebagai simbol status bangsawan sudah ada sejak masa Ratu Elizabeth I di abad ke-16.
Mengutip dari Royal Central, sang ratu dikenal menyukai stoking sutra yang kala itu menjadi barang mewah.
Kecintaannya pada bahan ini memicu tren di kalangan bangsawan Eropa, yang kemudian berevolusi menjadi pantyhose modern yang kita kenal sekarang.
Bagi perempuan keluarga kerajaan, stoking bukan sekadar aksesori pelengkap, tapi bagian penting dari etiket dan tanggung jawab sebagai figur publik.
Dalam masyarakat Inggris yang menjunjung tradisi, penampilan keluarga kerajaan mencerminkan martabat negara.
Meski kini banyak bangsawan muda tampil lebih fleksibel dalam gaya, tradisi mengenakan stoking tetap menjadi simbol kesinambungan antara masa lalu dan masa kini.