MIND ID Targetkan Dongkrak Produksi Aluminium hingga 900.000 Ton per Tahun di 2029

Pabrik Peleburan Aluminium INALUM di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Pabrik Peleburan Aluminium INALUM di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, melalui PT Indonesia Asahan Aluminium alias Inalum, menargetkan peningkatan kapasitas produksi aluminium nasional hingga mencapai 900 ribu ton per tahun (KTPA) pada 2029, atau naik dari kapasitas terpasang saat ini yang sebesar 275 ribu KTPA.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin mengatakan, langkah ini dilakukan pihaknya dengan tujuan memperkecil jarak antara suplai dan permintaan aluminium nasional, yang saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun.

"Grup MIND ID berkomitmen untuk menjadi penggerak hilirisasi aluminium terintegrasi, guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen aluminium dunia serta agar mampu berdaulat dalam mendukung industri manufaktur sekaligus mengurangi ketergantungan impor," kata Maroef dalam keterangannya, Senin, 28 Juli 2025.

Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin, saat melakukan kunjungannya ke PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (PLTU Tanjung Lalang) kelolaan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). [Humas MIND ID]

Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin, saat melakukan kunjungannya ke PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (PLTU Tanjung Lalang) kelolaan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). [Humas MIND ID]

Diperkirakan bahwa konsumsi aluminium domestik akan meningkat sekitar 600 persen dalam 30 tahun ke depan, terutama untuk mendukung ekosistem industri kendaraan listrik (EV) dan baterai EV. Penggunaan material aluminium untuk satu battery pack mencapai 18 persen, dan kebutuhan produksi sebuah PV solar berkapasitas 1 MW memerlukan aluminium sekitar 21 ton.

Maroef mengatakan, saat ini MIND ID tengah menyiapkan proyek fasilitas produksi aluminium baru di Mempawah, dengan kapasitas produksi hingga 600 ribu KTPA. Jika digabungkan dengan fasilitas eksisting milik Inalum, maka total kapasitas MIND ID akan mencapai sekitar 900 ribu KTPA.

Di sektor hulu, MIND ID telah mengoperasikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I, dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun sebagai bahan baku utama produksi aluminium. Untuk memperkuat keberlanjutan pasokan alumina, SGAR Fase II juga tengah dipersiapkan dan akan menambah kapasitas produksi sebesar 1 juta ton per tahun.

Selain itu, lanjut Maroef, MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk juga menyiapkan penguatan pasokan bijih bauksit, dengan membangun fasilitas washed bauxite sebesar 1,47 juta ton per tahun di wilayah operasional Mempawah, Kalimantan Barat.

Maroef menegaskan, bauksit, alumina, dan aluminium adalah bahan baku yang memiliki peran krusial, utamanya dalam mendukung industri manufaktur dan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia. Dia memastikan, ekspansi kapasitas ekosistem hilirisasi aluminium ini juga akan memperhatikan aspek produksi yang berkelanjutan, serta operational excellence kelas dunia.

Aluminium batangan

Aluminium batangan

Dalam pengembangan proyek, MIND ID turut memastikan integrasi pada infrastruktur pendukung seperti logistik, serta memperhatikan keberlanjutan sosial di sekitar daerah operasional.

"Kita harus mengelolanya dengan tanggung jawab, profesionalisme, dan semangat transformasi agar Indonesia menjadi negara berdaulat dalam mendukung industrialisasi berbasis sumber daya alamnya," ujarnya.