Gaikindo Ungkap Pemerintah Sudah Aktif Dukung Perkembangan EV

 Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) kembali digelar di sela-sela GIIAS 2025. Program ini digelar di Garuda Main Hall, ICE BSD City dengan tema Empowering the Future Thru Renewable Energy.

Dalam konfrensi ini diharapkan bisa menemukan jawaban atas tantangan di dunia industri otomotif khususnya kendaraan ramah lingkungan.

“Tujuan tema besar ini memberikan informasi terkini bagi industri otomotif dan masyarakat umum terkait kebijakan pemerintah yang akan diterapkan dalam waktu dekat. Perubahan iklim merupakan topik penting karena risikonya signifikan bagi berbagai wilayah, sektor serta populasi,” ungkap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.

Menurutnya salah satu tantangan global dalam perubahan iklim adalah mengurangi emisi gas rumah kaca. Untungnya pemerintah sudah melakukan beragam langkah untuk mengatasinya.

AION UT Hadir di GIIAS 2025, Simak Perbedaan Kedua Variannya

“Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan pada kendaraan bermotor dan ekosistemnya melalui penggunaan bahan bakar biodiesel, bioetanol serta kebijakan industri hijau,” ujar Kukuh.

Salah satu kebijakan paling populer adalah memberi beragam subsidi untuk perkembangan kendaraan listrik. Belakangan, kebijakan sudah semakin diperluas dengan memberi insentif ke mobil hybrid.

Penuh Tantangan

Sementara itu Ignasius Jonan, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia mengungkap bahwa mengembangkan kendaraan ramah lingkungan khususnya mobil listrik bakal penuh tantangan.

Hal ini karena banyak infrastruktur harus dibangun negara agar pertumbuhan bisa optimal.

“Menurut saya membuat SKPLU sebanyak SPBU di Indonesia adalah sebuah tantangan besar. Pasalnya pada 2016 saja, dari 7.500 kecamatan ada 1.500 tidak memiliki SPBU,” ungkapnya.

Padahal bahan bakar minyak dinilai sangat penting buat masyarakat khususnya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas.

“Bayangkan, puluhan tahun Indonesia merdeka masih ada ribuan kecamatan yang tidak punya SPBU,” ungkapnya.

Keseruan Booth BYD di GIIAS 2025, Ada VR Vision sampai Atto 1

Tak hanya itu ia juga menyoroti kesiapan PLN dalam menyediakan listrik merata di seluruh Indonesia. Pasalnya daya yang dibutuhkan saat pengisian daya tidaklah kecil.

“PLN sebagai penyedia listrik di Indonesia juga harus mempersiapkan diri karena bila nanti ada jutaan EV mengisi daya secara bersamaan, ada berapa megawatt yang harus disediakan?” pungkasnya.