Jonan Sebut Kebutuhan Kendaraan Menurun Dibanding Sebelumnya

 Ignasius Jonan, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia mengingatkan para pelaku industri bahwa dunia transportasi sudah berubah. Generasi muda kini berharap bisa merasakan Work From Anywhere.

Untuk mendapatkannya, mereka bahkan rela digaji sedikit lebih kecil dibandingkan harus ke kantor setiap hari. Situasi tersebut membuat kebutuhan akan kendaraan menjadi lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Eranya sudah berubah, perusahaan kendaraan tidak bisa cuma menjual teknologi tapi juga cara hidup. Trennya saat ini sangat luar biasa karena mereka memiliki nilai berbeda dengan generasi sebelumnya,” ungkap Jonan.

Menurutnya situasi itu akan memberi tekanan pada industri kendaraan bila tidak melakukan perubahan. Pasalnya kebutuhan terhadap mobil atau motor menjadi lebih sedikit di masa depan.

Penjualan mobil

Kondisi tersebut sebenarnya cukup menarik karena penjualan mobil tengah penuh tekanan. Berdasarkan data Gaikindo, pasar otomotif mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Wholesales mobil di semester 1 2025 hanya sebesar 374.740 unit atau turun 35.280 unit (8,6 persen) dibanding tahun lalu. Ketika itu pengiriman dari pabrik ke diler adalah sebesar 410.020 unit.

Tekanan juga terasa di retailsales yang cuma mencatatkan angka 390.467 unit padahal di semester 1 2024 setidaknya ada 432.453 mobil dikirim ke pelanggan. Itu artinya terjadi penurunan 41.986 unit atau 9,7 persen.

PHEV Jadi Andalan Masa Depan

Tak hanya itu, dirinya juga memprediksi bahwa kendaraan listrik memiliki banyak tantangan untuk bisa optimal di Indonesia. Hal ini karena infrastruktur kendaraan yang harus terpenuhi agar bisa diterima masyarakat.

“Menurut saya membuat SKPLU sebanyak SPBU di Indonesia adalah sebuah tantangan besar. Pasalnya pada 2016 saja, dari 7.500 kecamatan ada 1.500 tidak memiliki SPBU,” ungkapnya.

Padahal bahan bakar minyak dinilai sangat penting buat masyarakat khususnya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas.

“Bayangkan, puluhan tahun Indonesia merdeka masih ada ribuan kecamatan yang tidak punya SPBU,” tambahnya.

Suzuki

Selain itu ia juga menyoroti kesiapan PLN dalam menyediakan listrik merata di seluruh Indonesia. Pasalnya daya yang dibutuhkan saat pengisian daya tidaklah kecil.

“PLN sebagai penyedia listrik di Indonesia juga harus mempersiapkan diri karena bila nanti ada jutaan EV mengisi daya secara bersamaan, ada berapa megawatt yang harus disediakan?” pungkasnya.