Ninja H2 Punya Lawan, Honda Bikin Mesin Supercharger Lebih Canggih

Gridoto.com - Di tengah tren pengembangan teknologi kendaraan listrik, ternyata Honda motor ingin mempertahankan masa depan mesin bakar atau internal combustion engine (ICE).
Terbaru, Honda dikabarkan mengembangkan mesin baru yang sudah dilengkapi dengan supercharger.
Ini mesin modern yang akan digunakan di berbagai lini motor sport Honda, agar tetap bertenaga besar dan lolos regulasi yang semakin ketat.
"Kami sangat bangga dengan mesin ini, terutama dari sisi teknis. Ini adalah mesin sungguhan, bukan replika. Mesinnya sudah diuji di bangku uji (test bench)," ujar Costantino Paolacci, Direktur Komunikasi Honda Italia yang dikutip dari motorcyclenews.
Untuk kapasitas mesin yang sedang dikembangkan ini sendiri belum ada informasi mendetail.
Namun, mesin dipastikan akan memiliki kapasitas yang lebih kecil dari superbike (1.000 cc) yang ada saat ini.
Mesin baru yang diklaim akan sangat efisien ini akan menggunakan konfigurasi V dengan 3 silinder berpendingin cairan.
Seperti diinfokan di atas, mesin ini akan disandingkan dengan teknologi supercharger yang lebih canggih dari milik Kawasaki Ninja H2.
Pasalnya, system supercharger-nya nanti akan menggunakan kompresor elektrik yang membuat penempatannya lebih fleksibel dan ringkas.
"Kami beralih ke sistem forced induction bukan semata-mata karena emisi, tetapi lebih mengejar performa," tambah Paolacci.
"Kompresor ini dirancang untuk memberikan torsi seperti mesin besar, meski kapasitasnya lebih kecil," ungkapnya.
Selain berpotensi menghasilkan tenaga besar dari kapasitas kecil, mesin ini juga menjanjikan efisiensi bahan bakar yang tinggi dan kemungkinan emisi yang lebih rendah.
Ini bisa menjadi solusi Honda untuk membuat motor-motor sport berkapasitas besarnya tetap bertenaga dan lolos aturan yang semakin ketat di masa depan.
Menariknya lagi, proyek ini bukan uji coba, tetapi dikembangkan serius dan akan mulai digunakan dalam waktu dekat.
"Tahun depan mungkin kita akan melihat prototipe motor lengkap yang memakai mesin ini. Setahun setelahnya, model produksinya bisa saja diluncurkan," tutup Paolacci.