Kronologi Kericuhan di Laga Super League Madura United Vs Persis Solo

Laga pekan pertama Super League 2025-2026 antara Madura United vs Persis Solo berakhir dengan skor 1-2.
Dalam laga yang digelar di Gelora Ratu Pamelingan, Sabtu (9/8/2025), Persis menang berkat gol Sho Yamamoto (34') dan Kodai Tanaka (61').
Sedangkan, Madura United hanya bisa memperkecil skor lewat sontekan Kerim Palic (72').
Partai Madura United vs Persis Solo ini juga memuat kericuhan antarsuporter. Situasi ricuh bahkan meluas hingga luar stadion.
Sehingga, kedua tim dan rombongan suporter Persis sempat tertahan di stadion selama beberapa waktu.
Kronologi Kericuhan di Laga Kandang Perdana Madura United
Seperti diketahui laga berjalan dengan tensi tinggi tidak hanya di lapangan tetapi juga di tribune penonton. Ketegangan sudah terasa sejak awal laga.
Menurut Wahyu, salah satu penonton di tribune VIP, kericuhan dipicu oleh suporter tim tamu yang menempati tribune timur-selatan.
“Suporter Solo mengawali chant-chant rasis, ngajak duel, menantang, dan mengucapkan kalimat tidak pantas."
"Situasi makin panas saat gol kedua Persis dalam proses cek VAR. Saat itu mulai terjadi aksi lempar-lempar,” ujarnya kepada Kompas.com.
Sementara itu komisaris PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq, juga mengungkapkan bahwa situasi awal pertandingan berjalan normal sebelum aksi provokatif meletup.
Komisaris PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq turut mengamankan situasi ricuh antar suporter saat laga pekan ke-1 Super League 2025-2026 melawan Persis Solo yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (9/8/2025) malam.
“Sejak gol pertama, sudah ada pelemparan ke arah pemain Madura United yang sedang pemanasan, tapi belum masif."
"Saat pemeriksaan VAR untuk gol kedua, saya melihat langsung suporter Persis melempar botol ke arah tribune Madura United,” kata pria yang biasa disapa Habib itu.
Salah satu botol disebut menghantam kepala Hendra Zulkarnain, wartawan senior asal Pamekasan yang duduk di tribune VIP Selatan dengan kursi roda.
Saat itu, ia berada di dekat Hendra bersama sejumlah jurnalis senior, termasuk Tabri S. Munir (anggota DPRD Pamekasan) yang ikut terkena lemparan.
Awalnya, Zia Ul Haq tidak berniat turun ke lapangan karena tidak membawa ID Card dan sedang menonton bersama keluarga.
Namun, insiden tersebut memaksanya bertindak. Ia didampingi Ferdy (Media Officer Madura United) dan Bryan (Media Officer Persis Solo) untuk mencoba menenangkan situasi.
“Justru saya menjadi sasaran lemparan berikutnya. Mereka melempar botol, batu, puntung rokok sambil berteriak rasis, seperti ‘manusia Mexico’, ‘penjual sate kampungan’, hingga ‘Madura anjing’."
"Aksi ini memicu reaksi sebagian suporter Madura United yang membalas lemparan, hingga mengenai tribune media dan rekan-rekan wartawan lainnya,” tuturnya.
Situasi depan stadion usai ricuh antar suporter pada laga pekan ke-1 Super League 2025-2026 antara Madura United vs Persis Solo yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (9/8/2025) malam.
Kesepakatan Keamanan Dilanggar
Tiga hari sebelum pertandingan, manajemen Madura United bersama perwakilan seluruh elemen suporter sudah sepakat untuk tidak mengizinkan kehadiran suporter Persis Solo di Pamekasan demi keamanan.
“Namun pada hari pertandingan, lebih dari sepuluh bus suporter tim tamu tetap datang,” kata Zia Ul Haq.
Madura United pun memastikan akan melaporkan insiden ini secara resmi kepada operator kompetisi I.League, agar ditindaklanjuti sesuai regulasi.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran keamanan, baik TNI maupun Polri, yang sigap dan profesional sehingga situasi bisa cepat terkendali,” pungkasnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!