Kenapa Percaya Diri Bisa Menentukan Hasil Manifesting? Ini Kata Psikolog
Belakangan, manifesting atau praktik menarik hal positif lewat visualisasi, afirmasi, dan keyakinan kian digandrungi, terutama di kalangan anak muda.
Menurut pakar psikologi, manifesting yang efektif sangat erat kaitannya dengan konsep psikologi bernama self-efficacy atau keyakinan diri.
Manifesting bukan sekadar berharap
Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi. menjelaskan, manifesting sering disalahartikan sebagai aktivitas berharap keras hingga sesuatu terjadi.
Padahal, dalam psikologi, proses ini berkaitan dengan self-efficacy, yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuannya menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan tertentu.
“Kalau orang yakin dia mampu, dia akan lebih konsisten dan gigih dalam berusaha. Itulah kenapa manifesting bisa efektif, karena memperkuat rasa mampu itu,” ujar Meity kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Menurut Meity, orang dengan self-efficacy tinggi cenderung lebih cepat bangkit dari kegagalan, mampu mengatur strategi baru, dan tidak mudah menyerah.
efficacy rendah membuat orang mudah pesimis dan cenderung menghindari tantangan.
Manifesting, visualisasi yang menggerakkan aksi
Praktisi manifesting Callista Aldenia sepakat bahwa kunci manifesting bukan hanya membayangkan hasil akhir, tetapi membangun keyakinan yang mendorong tindakan nyata.
“Saya selalu visualisasikan bukan hanya impiannya, tapi juga proses saya mencapainya. Jadi otak seperti terbiasa melihat diri saya sedang berusaha,” ungkap Callista, yang pernah merasakan karyanya dipakai musisi dunia Billie Eilish.
Callista menceritakan, saat memanifestasikan sesuatu, ia mengombinasikan afirmasi positif dengan langkah-langkah konkret seperti memperluas jejaring, mengirimkan portofolio, hingga belajar keterampilan baru.
Hubungan manifesting dan self-efficacy
Dalam teori psikolog Albert Bandura, self-efficacy memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku.
Manifesting yang sehat dapat menjadi sarana untuk meningkatkan self-efficacy, karena lewat pengulangan afirmasi dan visualisasi, otak membentuk citra diri yang lebih percaya pada kemampuannya.
Meity menegaskan, manfaat ini akan optimal jika dibarengi dengan aksi.
“Manifesting bisa membantu otak fokus pada tujuan, tapi tanpa tindakan, itu hanya fantasi. Self-efficacy mengubah fantasi itu jadi rencana yang dijalankan,” jelasnya.
Manifesting bisa bantu wujudkan impian, jika dibarengegi dengan usaha. Ini penjelasan psikolog.
Tips membangun manifesting yang menguatkan self-efficacy
Dari pandangan psikolog dan praktisi, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Tentukan tujuan yang jelas dan realistis
Buat target spesifik, ukur, dan sesuai dengan kapasitas Anda.
- Visualisasikan proses, bukan hanya hasil akhir
Bayangkan langkah-langkah yang akan Anda ambil, bukan sekadar “finish line”.
- Gunakan afirmasi yang spesifik dan berbasis tindakan
Contoh: “Saya belajar dan berlatih setiap hari untuk lolos audisi bulan depan.”
- Rayakan kemajuan kecil
Setiap pencapaian kecil akan memperkuat keyakinan diri dan menjaga motivasi.
- Terima tantangan dan belajar dari kegagalan
Anggap kegagalan sebagai masukan, bukan bukti ketidakmampuan.
Manifesting yang efektif bukan soal menarik energi semesta semata, melainkan membangun self-efficacy, keyakinan bahwa Anda mampu mencapai tujuan dengan usaha yang konsisten.
Seperti yang diungkap Meity dan Callista, kombinasi antara pikiran positif, strategi jelas, dan tindakan nyata adalah rumus yang membuat manifesting benar-benar bekerja.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
