Tinggal Mandiri Setelah Menikah Bantu Cegah Konflik Pola Asuh Anak, Ini Kata Psikolog

tinggal mandiri, pola asuh anak, Tinggal mandiri, Tinggal terpisah dari orangtua, manfaat pasangan tinggal mandiri, tinggal terpisah setelah menikah, pasangan baru menikah, pasangan yang baru menikah, pasangan tinggal mandiri, Tinggal Mandiri Setelah Menikah Bantu Cegah Konflik Pola Asuh Anak, Ini Kata Psikolog

Pasangan suami-istri baru yang memilih tinggal mandiri terpisah dari orangtua disebut berpeluang lebih besar menerapkan pola asuh anak yang konsisten dan sehat secara psikologis.

“Pasangan yang tinggal mandiri memiliki kebebasan lebih besar dalam merancang pola asuh yang sesuai dengan nilai, prinsip, dan visi pendidikan anak yang disepakati bersama,” kata psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi. kepada Kompas.com, Selasa (24/6/2025).

Sebaliknya, jika pasangan tinggal bersama keluarga besar, pola asuh rentan dipengaruhi oleh intervensi orangtua atau mertua, yang kadang memiliki gaya dan nilai pengasuhan berbeda.

Kenapa tinggal mandiri berdampak pada pola asuh anak?

Meity mengatakan, tinggal mandiri membantu pasangan membentuk identitas keluarga inti yang kuat.

Pasangan belajar mengelola rumah tangga sendiri, termasuk dalam membuat keputusan penting terkait pendidikan, disiplin, dan nilai yang ingin ditanamkan pada anak.

“Tanpa campur tangan berlebihan dari keluarga besar, keputusan tentang anak bisa dibuat berdasarkan diskusi antara suami dan istri, bukan warisan sepihak dari orangtua,” jelasnya.

Hal ini menciptakan suasana pengasuhan yang lebih stabil, terarah, dan penuh kepercayaan diri. Anak pun tumbuh dalam lingkungan dengan aturan yang jelas dan konsisten.

Risiko jika tinggal bersama orangtua

tinggal mandiri, pola asuh anak, Tinggal mandiri, Tinggal terpisah dari orangtua, manfaat pasangan tinggal mandiri, tinggal terpisah setelah menikah, pasangan baru menikah, pasangan yang baru menikah, pasangan tinggal mandiri, Tinggal Mandiri Setelah Menikah Bantu Cegah Konflik Pola Asuh Anak, Ini Kata Psikolog

Tinggal mandiri setelah menikah membantu pasangan merancang pola asuh anak yang lebih konsisten. Ini penjelasan psikolog.

Jika pasangan tinggal bersama orangtua atau mertua, ada risiko terjadinya conflicting authority, yang mana anak mendapat arahan atau gaya pengasuhan yang berbeda dari banyak figur dewasa di rumah.

“Arahan yang tidak konsisten dari orang dewasa bisa membingungkan anak dan melemahkan efektivitas pola asuh,” ujar Meity.

Selain itu, pasangan bisa merasa tertekan, tidak bebas mengambil keputusan, atau bahkan merasa bersalah saat ingin menerapkan pola pengasuhan yang berbeda dari orangtuanya.

Hal ini bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga dan berdampak pada perkembangan emosional anak.

Tinggal mandiri bukan jaminan, tapi peluang

Meski tinggal mandiri memberi ruang untuk menerapkan pola asuh yang lebih konsisten, Meity menekankan, hal itu bukan jaminan otomatis keberhasilan dalam pengasuhan anak.

“Tinggal mandiri adalah peluang, bukan solusi mutlak. Tetap harus diimbangi dengan kesiapan mental, keterbukaan belajar, dan komunikasi yang sehat antara suami dan istri,” tegasnya.

Yang terpenting, pasangan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga besar, tapi dengan batas yang sehat agar tidak mengganggu dinamika keluarga inti.