Bolehkah Anak Tetap Masuk Sekolah Saat Mulai Sakit? Ini Kata Dokter

Kegiatan belajar mengajar tahun ajaran baru 2025/2026 akan dimulai. Namun, jika anak menunjukkan gejala sakit, seperti radang tenggorokan, hidung tersumbat, atau tubuh agak hangat, apa sebaiknya tetap masuk sekolah?
Menurut dr. Attila Dewanti Poerboyo, Sp.A (K), sebaiknya anak tidak masuk sekolah jika sudah memperlihatkan gejala sakit.
“Kalau memang sudah mulai ada tanda sakit atau mulai ada demam, jangan sekolah dulu,” kata Attila dalam peluncuran Cap Kaki Tiga Anak di Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).
Jangan paksa anak sekolah jika menunjukkan gejala sakit
Ketika orangtua memaksa anak tetap masuk sekolah, terutama jika hari itu merupakan hari pertamanya mengenyam pendidikan formal, anak hanya akan menularkan virus ke anak-anak lain.
Selain itu, kegiatan bersekolah menjadi kurang menyenangkan ketika dilakukan dalam keadaan tubuh kurang fit, terlebih jika sudah mulai demam.

“Jadi saran saya, kalau memang sudah mulai sakit, sebagai orangtua sebaiknya kita jangan menyekolahkan anak. Kasihan anaknya, dan kasihan juga teman-teman sekelasnya,” tutur Attila.
Tips agar anak tidak gampang sakit saat masuk sekolah
1. Pakai masker
Anak menunjukkan gejala sakit, seperti tubuh agak hangat? Dokter menyarankan untuk tidak memaksa anak untuk tetap masuk sekolah. Ini alasannya.
Ada beberapa tips agar anak tidak gampang sakit, terutama saat mereka sudah memasuki usia sekolah. Pertama, pakaikan masker ketika ada teman sekelasnya yang sedang sakit.
Cara memakai masker yang benar adalah bagian yang memiliki kawat berada di batang hidung. Tekuk kawat agar masker tidak bercelah. Selanjutnya, tarik bagian bawah masker sampai menutupi dagu.
2. Beri makanan bergizi
dr. Attila Dewanti Poerboyo, Sp.A (K) yang berpraktik di RS Brawijaya Antasari Jakarta dalam peluncuran Cap Kaki Tiga Anak di Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).
Tips supaya anak tak gampang sakit selanjutnya adalah memberi makanan bergzi yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, buah dan sayur, dan cairan yang cukup.
Beberapa sumber karbohidrat mencakup nasi merah, ubi, dan gandum utuh. Semuanya kaya akan serat sehingga anak penuh energi.
Adapun protein hewani bisa diperoleh dari ikan, daging tanpa lemak, dan telur, sedangkan protein nabati bisa diperoleh dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Kemudian, lemak sehat bisa diperoleh dari minyak zaitun dan minyak kelapa murni, atau alpukat.
3. Mencuci tangan dengan benar
Anak menunjukkan gejala sakit, seperti tubuh agak hangat? Dokter menyarankan untuk tidak memaksa anak untuk tetap masuk sekolah. Ini alasannya.
Terakhir adalah mencuci tangan dengan benar. Artinya, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, bukan sekadar tisu basah.
“Cuci tangan harus 20 detik. Yang gampang, pakai lagu ‘Happy Birthday’ saja, itu sampai 20 detik. Cuci tangan yang benar itu dimulai dari punggung tangan, bagian dalam, sela-sela jari, dan kuku-kuku,” jelas Attila.
Selain itu, mencuci tangan bukan hanya dilakukan sebelum makan, tetapi juga setiap pulang sekolah dan setelah makan.