Tarik Benang atau Threadlift Baiknya Mulai Umur Berapa? Ini Kata Dokter

Tarik benang atau threadlift disebut mampu memberikan efek wajah kencang tanpa harus melalui proses bedah seperti facelift. Namun, seberapa aman prosedur tarik benang dan baiknya dilakukan mulai umur berapa?
Menurut dr. Evelyne Anggun Natalie. Dipl. AAAM, tarik benang sebenarnya sudah cukup lama digunakan di dunia medis, bahkan jauh sebelum populer sebagai prosedur kecantikan.
“Benang yang kita pakai itu jenisnya PDO atau PLLA, dan awalnya itu dipakai buat operasi katup jantung bocor di bayi, sama buat ortopedi, dan sambung tulang yang patah,” kata Evelyne saat ditemui Kompas.com di SkinEvo Klinik Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Mengenal prosedur tarik benang atau threadlift
Sebaiknya tarik benang wajah mulai usia berapa?
dr. Evelyne Anggun Natalie, menjelaskan usia minimal dan ideal melakukan tarik benang atau threadlift, saat ditemui Kompas.com, di SkinEvo Klinik Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Meskipun threadlift identik dengan anti-aging, ternyata tidak harus menunggu usia 30 atau 40 tahun untuk bisa mencoba tarik benang. Bahkan, Evelyne menuturkan, ia memiliki pasien remaja.
“Paling muda pasien saya kelas 2 SMP. Dia pasang di hidung karena tulang hidung kita setelah puber enggak akan berubah signifikan. Jadi dia pengen bentuk hidungnya lebih bagus,” tutur Evelyne.
Pada remaja, tarik benang umumnya dilakukan untuk koreksi bentuk wajah, misalnya hidung atau dagu, bukan untuk lifting kulit yang turun.
Namun, tindakan ini harus dilakukan dengan indikasi yang tepat dan diawasi oleh dokter yang berpengalaman.
Meski bisa dilakukan sejak muda, Evelyne menekankan, usia ideal untuk tarik benang tetap tergantung pada kebutuhan kulit masing-masing.
“Kalau buat lifting, biasanya mulai kelihatan butuhnya itu di usia akhir 20-an sampai awal 30-an, tergantung kondisi kulit,” katanya.
Pada usia tersebut, beberapa orang mulai mengalami tanda-tanda kulit kendur (sagging), terutama di area pipi, rahang, atau bawah mata.
Benang digunakan untuk menarik dan menopang jaringan kulit agar wajah kembali tampak lebih kencang, tirus, dan segar.
Threadlift aman dilakukan sampai usia berapa?
Usia 50-an memilih threadlift karena dinilai lebih aman
Tarik benang bukan hanya untuk yang masih muda. Pada usia 50-an hingga 60-an, banyak pasien yang lebih memilih prosedur ini dibandingkan bedah facelift karena alasan kesehatan.
"Memang orang yang sudah usianya 60-70 tahun di usianya mereka juga harus pertimbangin ada yang sudah (pasang) ring jantung, ada yang sudah kena diabetes, ada yang obatnya sudah banyak. Kalau bisa jangan operasi karena operasi itu kan harus bius dan biusnya kena ke otak, nanti dia cepat demensia jadi faktor-faktor itu juga harus dipikirin," jelas Evelyne.
Prosedur threadlift disebut minim risiko dan tidak memerlukan bius total. Bengkaknya dinilai ringan dan cepat pulih.
“Bengkaknya paling kayak kamu habis cabut gigi biasa, bukan gigi bungsu ya. Cuma satu-dua hari doang, habis itu sudah normal lagi,” tambahnya.
Apa yang perlu dipertimbangkan sebelum threadlift?
Perhatikan kondisi kulit
Berapa usia yang tepat untuk melakukan tarik benang atau threadlift? Simak penjelasan dokter berikut ini.
Evelyne mengingatkan bahwa tarik benang bukanlah solusi instan tanpa perawatan dasar.
“Benang itu bantu narik. Tapi kalau fondasi kulitnya udah jelek banget, kurang nutrisi, kurang tidur, ya hasilnya enggak maksimal,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya teknik dan kualitas benang. Sebab, faktor-faktor ini sangat memengaruhi lama hasil yang bisa bertahan, biasanya antara 12 hingga 18 bulan.
“Kalau PDO itu 12 bulan, PLLA bisa 18 bulan. Tapi tergantung juga teknik masangnya, apakah cuma dimasukkan saja atau disimpul. Kalau disimpul, itu bisa jauh lebih tahan lama,” ujar Evelyne.
Dengan demikian, prosedur tarik benang atau threadlift bisa dilakukan mulai usia muda, selama ditangani oleh ahlinya.
Meskipun benang yang digunakan disebut aman, tapi tetaplah penting untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu agar prosedurnya tepat dan hasilnya optimal.
“Tarik benang bukan buat semua orang. Kita lihat kebutuhannya. Kalau udah terlalu turun banget, bisa jadi bukan benang solusinya, tapi harus facelift,” tutup dr. Evelyne.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!