Tips Membiasakan Anak Bangun Pagi Jelang Masuk Sekolah 14 Juli 2025

Tahun ajaran baru 2025, tips agar anak terbiasa bangun pagi, masuk sekolah, Masuk sekolah, tips bangun pagi, tahun ajaran baru 2025, Tips Membiasakan Anak Bangun Pagi Jelang Masuk Sekolah 14 Juli 2025, 1. Tidur Cukup Sesuai Usia, 2. Pasang Alarm atau Jam Weker, 3. Jauhkan dari Gawai Sebelum Tidur, 4. Buat Rutinitas yang Konsisten, 5. Biarkan Sinar Matahari Masuk ke Kamar

Tahun ajaran baru 2025/2026 akan dimulai pada Senin, 14 Juli 2025. Artinya, anak-anak harus kembali menyesuaikan diri dengan rutinitas sekolah, termasuk bangun pagi dan bersiap sebelum bel masuk berbunyi.

Bagi banyak orangtua, fase transisi dari liburan panjang ke hari-hari sekolah bisa menjadi tantangan tersendiri. Terutama jika anak sudah terbiasa tidur larut malam dan bangun siang selama libur.

Membiasakan anak bangun pagi memang tidak mudah. Banyak orangtua merasa kewalahan, apalagi jika si kecil terus mengeluh mengantuk atau ogah-ogahan membuka mata. Padahal, kebiasaan bangun pagi penting untuk dibentuk sejak dini agar menjadi rutinitas jangka panjang hingga dewasa nanti.

Kabar baiknya, anak sebenarnya bisa dilatih untuk bangun pagi secara mandiri—tanpa harus dibangunkan terus-menerus oleh orangtua. Untuk membantu mempersiapkan anak kembali ke rutinitas sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui unggahan Instagram resminya @kemdikbud membagikan 5 cara sederhana yang bisa diterapkan di rumah.

Berikut ini 5 tips agar anak terbiasa bangun pagi, yang sangat berguna menjelang masuk sekolah pada 14 Juli 2025:

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Tahun ajaran baru 2025, tips agar anak terbiasa bangun pagi, masuk sekolah, Masuk sekolah, tips bangun pagi, tahun ajaran baru 2025, Tips Membiasakan Anak Bangun Pagi Jelang Masuk Sekolah 14 Juli 2025, 1. Tidur Cukup Sesuai Usia, 2. Pasang Alarm atau Jam Weker, 3. Jauhkan dari Gawai Sebelum Tidur, 4. Buat Rutinitas yang Konsisten, 5. Biarkan Sinar Matahari Masuk ke Kamar

1. Tidur Cukup Sesuai Usia

Langkah pertama dan paling penting adalah memastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup.

  • Balita dianjurkan tidur sekitar 12 jam per hari
  • Anak usia 5–13 tahun sebaiknya tidur 9–11 jam per hari
  • Anak usia di atas 12 tahun disarankan tidur 8–10 jam per hari

Dengan durasi tidur yang ideal, tubuh anak akan lebih segar dan mudah terbangun di pagi hari.

2. Pasang Alarm atau Jam Weker

Gunakan alarm sebagai pengingat bangun pagi. Boleh berupa jam weker klasik atau alarm dari perangkat digital.

Namun sebelum digunakan, sebaiknya orangtua menjelaskan terlebih dahulu pada anak mengenai fungsi dan cara kerja alarm. Dengan begitu, anak lebih memahami tujuannya dan tidak kaget saat bunyinya terdengar.

3. Jauhkan dari Gawai Sebelum Tidur

Paparan cahaya biru dari layar handphone, tablet, atau televisi bisa mengganggu kualitas tidur anak. Maka dari itu, sebaiknya jauhkan anak dari gawai minimal 1 jam sebelum waktu tidur.

Sebagai alternatif, ajak anak melakukan kegiatan santai seperti membaca buku cerita, mendengarkan dongeng, atau menyikat gigi bersama agar lebih rileks dan siap tidur.

4. Buat Rutinitas yang Konsisten

Ciptakan jadwal tidur dan bangun yang tetap, bahkan saat akhir pekan atau hari libur. Hal ini akan membantu mengatur jam biologis anak dan memudahkan transisi kembali ke rutinitas sekolah.

Mulailah menerapkan rutinitas ini setidaknya satu minggu sebelum sekolah dimulai, sehingga anak sudah terbiasa saat 14 Juli tiba.

5. Biarkan Sinar Matahari Masuk ke Kamar

Menjelang pagi, bukalah gorden dan matikan lampu tidur di kamar anak. Paparan cahaya alami dari matahari pagi dapat membantu tubuh anak mengenali bahwa hari sudah berganti dan saatnya bangun.

Cara ini juga memberi sinyal alami ke otak bahwa waktu tidur telah selesai, sehingga anak bisa bangun dengan lebih segar dan alami.

Dengan menerapkan lima langkah di atas secara konsisten, orangtua dapat membantu anak menyesuaikan kembali ritme tidurnya menjelang masuk sekolah. Kebiasaan ini bukan hanya bermanfaat untuk kesiapan sekolah, tapi juga membentuk gaya hidup yang sehat dan teratur untuk masa depan anak.

Jadi, mulailah menyesuaikan jadwal anak dari sekarang agar Senin pagi, 14 Juli 2025 nanti, bisa dimulai dengan semangat dan tanpa drama.