Timnas U23 Indonesia Unjuk Mental Baja, Tembakan Penalti Percaya Diri

Laga semifinal antara Indonesia U23 melawan Thailand dalam ajang ASEAN U-23 Championship 2025 bukan hanya menyuguhkan duel fisik dan taktik.
Duel semifinal tersebut juga menjadi ajang pembuktian mental bagi para pemain muda Garuda.
Setelah bermain 120 menit dengan tensi tinggi dan penuh tekanan, penentuan pemenang melalui adu penalti pun menjadi klimaks yang menegangkan.
Pada waktu normal, Thailand sempat unggul lebih dahulu pada menit ke-60 via gol Yotsakon Burapha, yang memanfaatkan kesalahan lini tengah Indonesia.
Namun, dengan semangat juang yang tak pernah padam, Jens Raven menyamakan kedudukan pada menit ke-84 dan membawa Indonesia menjaga asa hingga pertandingan berakhir imbang 1-1.
Adu penalti pun digelar untuk menentukan siapa yang berhak melangkah ke final.
Pengamat sepak bola nasional, Rizal Pahlevi, menyoroti kekuatan mental para pemain Indonesia dalam menghadapi momen krusial.
“Di babak penalti tentu yang saya soroti adalah bagaimana tembakan-tembakan yang dilakukan pemain kita bisa dibilang tembakan percaya diri," kata pengamat sepak bola asal Jakarta itu.
"Ini penting yang kita perhatikan karena juga ketika momen penendang kelima ada sedikit delay dalam artian ada kebingungan siapa yang akan mengambil tembakan tersebut karena ada momen beberapa detik siapa pemain yang akan mengambil bola,” imbuhnya.
Kondisi tersebut sempat menciptakan kekhawatiran. Namun, dari kebingungan itu muncul sosok Hokky Caraka.
Di bawah tekanan luar biasa, ia berani maju sebagai eksekutor kelima dan menjalankan tugasnya dengan sempurna.
“Akan tetapi Hokky Caraka dengan kritikan yang sedang dihadapi, dia mampu menendang dan menjadi eksekutor dengan baik. Sehingga ini bisa berguna untuk mengembalikan rasa percaya diri dan itu gol yang berguna untuk timnas dan dia sendiri,” ujar Rizal Pahlevi.
Namun, kemenangan adu penalti yang diraih dengan kerja keras selama melewati 120 menit pertandingan tentu akan diiringi konsekuensi berupa keletihan fisik dan potensi cedera.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri menjelang laga final ASEAN U23 Championship 2025 melawan Vietnam.
Pemain Timnas U23 Indonesia Jens Raven berselebrasi bersama Rayhan Hannan usai mencetak gol ke gawang Thailand pada laga semifinal antara Indonesia vs Thailand di ajang ASEAN U23 Championship 2025 atau Piala AFF U23 2025, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Reza Pahlevi mengingatkan bahwa waktu pemulihan yang sangat singkat bisa memengaruhi kondisi skuad.
“Itu penting bagaimana kita bisa menang meski dengan babak penalti dan akan tetapi catatannya adalah kita main 120 menit menurut saya menjadi perhatian karena di final nanti kita praktis waktu efektif untuk istirahat dua hari dan akan main hari Selasa di final menjadi ujian tersendiri,” sambungnya.
Kini ia berharap dua gelandang penting Timnas U23 Indonesia, Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah, bisa kembali pulih tepat waktu.
Karena, peran keduanya sangat vital untuk permainan Indonesia di lini tengah.
"Kehadiran mereka bisa menjadi booster (pendorong) tambahan yang memperkuat keseimbangan tim," kata Rizal Pahlevi.
Selain itu, Rizal Pahlevi juga memberi perhatian khusus kepada Jens Raven. Striker muda yang sempat menghebohkan dengan enam gol ke gawang Brunei Darussalam itu kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah sempat tumpul di laga-laga sebelumnya.
“Untuk Jens Raven juga menjadi pembuktiannya, mencatatkan namanya di papan skor saya rasa itu penting buat dia dan timnas. Mengingat ada tempat di timnas senior di posisi striker dan melanjutkan tren golnya di final,” pungkasnya.