Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi

OLAHRAGA Woodball makin dikenal di Indonesia. Banyak orang yang tertarik mempelajari cabang olahraga ini karena permainannya yang unik dan mudah untuk dipraktikkan. Atlet Woodball Indonesia I Gede Prabawa Dharma Nugraha Mapet menilai Woodball pada dasarnya bisa dilakukan semua orang. Ia mencontohkan olahraga asal Taiwan ini bisa dilakukan mulai dari anak-anak sampai lansia lantaran tak terlalu menguras tenaga yang berat. Hanya butuh konsentrasi dan konsistensi dalam berlatih. Menurut Mapet, tongkat mallet untuk olahraga tak sulit didapat. Kamu bahkan bisa membelinya di toko daring. “Untuk malletnya saja harganya sekitar Rp 2,6 juta. Sedangkan untuk bola sekitar Rp 450 ribu sampai Rp 500 ribu untuk yang lisensi internasional,” kata Mapet saat ditemui di sela Kejuaraan Asian Cup Woodball Championship 2025 di JSI Resort, Bogor, Rabu (20/8). Mallet mempunyai berat sekitar 3,5 kilogram. Bahannya merupakan campuran karet, aluminium, dan kayu. “Kalau bolanya terbuat dari kayu beratnya sekitar 240 gram,” ungkap Mapet.
Mapet mengatakan bermain Woodball merupakan kegiatan yang menyenangkan. Buktinya, pria asal Bali ini sudah bermain Woodball sejak kelas 2 SMP. “Ya, sekitar 12 tahun. Pertama kali kenal karena ada teman yang mengajak. Saya berlatih dan langsung ikut kejuaraan,” ucap Mapet yang kini berusia 28 tahun ini.
Ia berharap bisa menjuarai Asian Cup Woodball Championship 2025. “Saya target ingin juara. Agar bisa mengharumkan nama bangsa dan menjadi inspirasi terutama untuk daerah asal saya di Bali,” harap Mapet.
Indonesia tengah menjadi tuan rumah Asian Cup Woodball Championship 2025 dan Aice Indonesia Open 2025 di JSI Resort, Bogor. Rangkaian agenda di Bogor juga mencakup Referee Licensing, President Cup, serta General Assembly Asian Woodball Federation (AWbF).
Kejuaraan ini diikuti atlet dari sembilan negara, yakni Taiwan, China, Iran, Korea Selatan, Malaysia, Hong Kong, Singapura, India, dan Indonesia sebagai tuan rumah.(knu)