Quentin Tarantino Pilih 1 Film Terbaik Versinya, itu bukan ‘Kill Bill’

Quentin Tarantino  Pilih 1 Film Terbaik Versinya, itu bukan ‘Kill Bill’

daftar panjang karya Quentin Taratino, terdapat film-film yang sukses di box office maupun ajang penghargaan. Namun, Tarantino punya satu pilihan untuk film terbaik versinya. Pilihannya mungkin akan mengejutkanmu.

Sineas Hollywood Quentin Tarantino mengungkap film yang menurutnya terbaik. Sutradara asal Amerika itu telah meraih dua Piala Oscar, satu untuk naskah Pulp Fiction pada 1994 dan satu lagi untuk naskah Django Unchained, 18 tahun kemudian.

Meski begitu, kedua film itu bukanlah pilihan Tarantino sebagai yang terbaik, bahkan bukan pula film favoritnya. Menurut Tarantino, karya terbaiknya ialah Inglourious Basterds (2009), sedangkan film favoritnya yakni karya terbarunya, Once Upon a Time… in Hollywood.

Ia mengungkap pilihannya itu dalam wawancara dalam siniar The Church of Tarantino yang episodenya dirilis Jumat (15/8). “Once Upon a Time… in Hollywood merupakan favorit saya, Inglourious Basterds ialah yang terbaik. Namun, saya pikir Kill Bill merupakan film Quentin sejati, film yang tak seorang pun bisa buat kecuali saya,” katanya.

Berlatar Prancis yang diduduki Nazi dan dibintangi Brad Pitt serta Christoph Waltz, Inglourious Basterds bercerita tentang sekelompok tentara Yahudi Amerika yang berencana membunuh para pemimpin Nazi.

Tarantino menjelaskan setiap aspek dari kisah dua volume Kill Bill, yang menampilkan Uma Thurman sebagai mantan pembunuh bayaran yang bertekad balas dendam setelah bangun dari koma, berasal dari imajinasi, kecintaan, dan hasrat pribadinya. “Jadi saya pikir Kill Bill merupakan film yang memang ditakdirkan untuk saya buat. Namun, Inglourious Basterds ialah mahakarya saya, tapi Once Upon a Time… in Hollywood menjadi favorit saya,” katanya.

Tak hanya memuji karya sendiri, Tarantino mengkritik film buatannya. Saat ditanya apakah ada yang ingin ia ubah, Tarantino mengaku ia salah perhitungan di beberapa hal sepanjang perjalanan.

“Satu-satunya yang bikin saya kesal hanyalah beberapa pengambilan gambar kecil di Reservoir Dogs dan Pulp Fiction,” ujarnya, seraya menambahkan keduanya memuat hal-hal amatir.

Meski mencintai kedua film itu, Tarantino mengatakan film-film tersebut dibuat di awal kariernya ketika ia bahkan tidak tahu apa yang tidak ia ketahui. Meski tak mau mengungkap kesalahan amatir itu, Taratino sempat menyebut ada peralatan yang masuk kamera, bayangan boom mic, dan tanda X di lantai tempat aktor seharusnya berdiri. “Butuh setidaknya dua film untuk benar-benar tahu cara melakukannya,” candanya.

Dalam wawancara itu, Tarantino juga mengungkap proyek terbarunya, The Adventures of Cliff Booth. Film ini merupakan kelanjutan dari Once Upon a Time… in Hollywood. Ia mengaku baru saja memulai syuting film ini.

Once Upon a Time… in Hollywood dibintangi Leonardo DiCaprio sebagai aktor TV yang kariernya meredup, Rick Dalton, sedangkan pemeran pengganti Cliff Booth diperankan Pitt. Bersama, keduanya mencoba merebut kembali ketenaran dan kesuksesan mereka.

Dalam wawancara dengan CNN sebelumnya, Tarantino menngungkap film berikutnya yang ia sutradarai akan menjadi yang terakhir baginya. Sebelumnya, dikabarkan film itu akan berjudul The Movie Critic, tapi ia membatalkan proyek tersebut tahun lalu.

“Saya hentikan. Awalnya saya sangat bersemangat saat menulisnya, tapi begitu masuk tahap praproduksi, saya tidak begitu antusias untuk mendramatisasi tulisan itu. Sebagian karena saya menggunakan keterampilan yang saya pelajari dari Once Upon a Time… in Hollywood,” tambahnya, seraya menyebut The Movie Critic akan berlatar di tempat dan waktu yang mirip.(dwi)