Atasi Macet TB Simatupang, Exit Tol Cipete Bakal Ditutup Sementara
Ada beberapa solusi yang ditemukan oleh pemerintah DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan di jalan TB Simatupang. Salah satunya adalah dengan menutup sementara pintu keluar tol Cipete – Pondok Labu.
Ide itu dicetuskan oleh pemerintah provinsi dan rencananya akan disampaikan pada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melalui surat resmi. Dengan demikian diharapkan kemacetan yang belakangan ini terjadi bisa sedikit berkurang.
“Memang ada bottleneck (penyempitan) di sana karena begitu keluar tol kendaraan langsung crossing (melintas) menuju Fatmawati. Lajurnya tinggal dua ditambah ada pekerjaan proyek PAL sehingga antreannya panjang,” ujar Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta dilansir Antara (22/08).
Meski demikian dirinya mengungkap bahwa penutupan hanya diberlakukan pada jam sibuk seperti sore hari. Mekanismenya akan dibahas bersama BPJT agar tidak mengganggu mobilitas warga.

Namun bila dilakukan maka kendaraan baru bisa keluar di gerbang tol Lebak Bulus. Setelah itu pengguna jalan harus berputar dan menuju lokasi tujuan.
Tak hanya exit tol, sejumlah Dinas Perhubungan bersama Satpol PP dan instansi terkait terus melakukan rekayasa lalu lintas. Dengan demikian diharapkan kemacetan di ruas jalan tersebut dapat diminimalisir.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta telah melewati TB Simatupang tanpa pengawalan. Dalam pantauannya, kemacetan terjadi karena adanya Proyek Strategis Nasional (PSN).
“PSN itu adalah proyek pemerintah pusat dan keluhannya memang berkepanjangan,” ungkap Pramono di laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Rabu (20/08).
Ia pun telah menginstruksikan Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan maupun Satpol PP agar menanganinya secara serius.
“Pertama saya minta untuk bedeng-bedeng dikecilin. Tidak seperti sekarang ada yang ukurannya sangat besar,” lanjut Pramono Anung.

Pramono mengungkapkan bahwa di sekitar lokasi galian banyak ditemui ekskavator maupun peralatan lainnya. Kondisi tersebut menurutnya sangat mengganggu arus lalu lintas sehingga kendaraan roda dua juga empat harus berbagi jalan.
Dirinya juga menyoroti banyaknya pak ogah yang turut mengatur jalan sehingga memperburuk keadaan.