Warga NTT Ditembak Polisi Timor Leste di Perbatasan, 8 Selongsong dan 1 Proyektil Ditemukan

Petugas Inafis dari Polres Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan 8 selongsong peluru dan 1 proyektil senjata laras panjang saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bentrokan antara warga Indonesia dan Polisi Perbatasan Timor Leste atau Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) di perbatasan negara pada Senin 25 Agustus 2025.
Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi Dokumentasi Media (PIDM) Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang dari Kefa, Kabupaten TTU mengatakan sejumlah selongsong peluru dan satu proyektil itu diduga berceceran saat ditembakkan kepada WNI yang menjaga tapal batal negara yang sedang disengketakan.
“Kami temukan delapan selongsong peluru dan 1 proyektil dan diduga itu berasal dari senjata polisi Perbatasan Timor Leste atau Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF),” kata Markus.

Warga NTT Paulus Oki korban penembakan di perbatasan Timor Leste
Dia mengatakan berdasarkan keterangan saksi warga Indonesia di lokasi, terdengar sekitar 8 kali letusan senjata. Hal ini sesuai dengan temuan sejumlah selongsong peluru di TKP.
Akibat penembakan itu seorang warga bernama Paulus Kaet Oki mengalami luka tembak tembus pada bahu kanan.
“Akibat tembakan itu, seorang warga alami luka tembak dan tembus hingga ke bahu kanan,” ujar dia.
Dia juga mengatakan setelah ditembak, korban langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Lebih lanjut kata dia dalam bentrok tersebut, terdapat 24 WNI yang terlibat, sementara dari pihak Timor Leste terdapat 7 personel Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) bersenjata laras panjang.
Saat ini kondisi keamanan di wilayah perbatasan tersebut ujar dia sudah kondusif, setelah aparat keamanan dan Forkompimda turun langsung untuk meredam bentrok tersebut pada Senin (25/8) kemarin. (Ant)