Begini Cara Merawat Mesin Cuci agar Awet Biar Panjang Umur
- 1. Baca buku panduan sebelum mengoperasikan
- 2. Jangan terlalu sering overloading (muat terlalu penuh)
- 3. Gunakan deterjen dan pelembut yang sesuai
- 4. Jalankan siklus pembersihan drum secara berkala
- 5. Keringkan gasket dan pintu setelah pakai (untuk front load)
- 6. Bersihkan laci deterjen dan filter saringan
- 7. Cek selang masuk & pembuangan air
- 8. Jaga keseimbangan mesin saat berputar
- 9. Hindari pakaian dengan benda tajam atau koin
- 10. Gunakan program pencucian sesuai jenis kain
- 11. Descaling untuk mesin cuci di area air keras
- 12. Jangan biarkan mesin tidak dipakai terlalu lama
- 13. Jadwalkan servis berkala dengan teknisi resmi
- 14. Tangani masalah kecil segera

Mesin cuci adalah salah satu perangkat rumah tangga yang paling sering dipakai. Supaya awet dan tidak cepat rusak, perawatan rutin wajib dilakukan, bukan cuma saat sudah bermasalah. Berikut panduan lengkap dan praktis tentang langkah-langkah merawat mesin cuci agar tahan lama, hemat biaya perbaikan, serta tetap bersih dan higienis.
1. Baca buku panduan sebelum mengoperasikan
Setiap merek dan model punya rekomendasi berbeda soal kapasitas, jenis deterjen, dan program pencucian. Mengikuti petunjuk pabrikan mencegah salah pakai yang bisa merusak komponen.
2. Jangan terlalu sering overloading (muat terlalu penuh)
Memaksa mesin mencuci beban melebihi kapasitas menyebabkan motor bekerja terlalu keras, mempercepat aus pada belt, bearing, dan drum. Sebaliknya mencuci terlalu sedikit juga tidak efisien, usahakan isi 70–80% kapasitas drum untuk hasil terbaik.
3. Gunakan deterjen dan pelembut yang sesuai
Pilih deterjen berkualitas dan jumlah sesuai panduan. Terlalu banyak deterjen meninggalkan residu yang menumpuk di drum dan sistem pipa; terlalu sedikit membuat cucian tidak bersih. Untuk mesin front load gunakan deterjen yang diformulasikan untuk mesin putar (HE/high-efficiency) agar busa tidak berlebihan.
4. Jalankan siklus pembersihan drum secara berkala
Sediakan satu kali pembersihan drum kosong setiap 1–2 bulan. Gunakan program tub clean atau jalankan siklus panas dengan air hangat ditambah sedikit cuka putih atau produk pembersih khusus mesin cuci untuk menghilangkan jamur, bau, dan sisa deterjen.
5. Keringkan gasket dan pintu setelah pakai (untuk front load)
Karet pintu (gasket) sering menjadi tempat tumbuh jamur karena lembap. Lap kering bagian karet dan biarkan pintu sedikit terbuka setelah pencucian agar sirkulasi udara mengeringkan bagian dalam.
6. Bersihkan laci deterjen dan filter saringan
Laci tempat deterjen kerap menumpuk residu; cabut dan bilas secara rutin. Periksa filter pompa/selokan (biasanya di bagian depan bawah) untuk mengeluarkan koin, kapas, atau kotoran yang menyumbat aliran air.
7. Cek selang masuk & pembuangan air
Periksa kondisi selang air setiap beberapa bulan: pastikan tidak retak, kaku, atau bocor. Ganti selang plastik setiap 3–5 tahun atau segera jika ada gejala aus. Pastikan selang pembuangan tidak tersumbat atau tertekuk yang menghambat aliran.
8. Jaga keseimbangan mesin saat berputar
Mesin yang tidak rata saat spin akan bergetar berlebihan dan merusak bearing. Posisi mesin harus stabil di lantai datar; gunakan alat leveling jika perlu. Jika lantai tidak rata, tambahkan bantalan anti-getar atau perbaiki fondasi.
9. Hindari pakaian dengan benda tajam atau koin
Periksa kantong pakaian sebelum dicuci. Koin, kunci, atau gesper bisa merusak drum, pompa, dan bahkan membuat suara berisik saat mesin berputar.
10. Gunakan program pencucian sesuai jenis kain
Memilih program yang tepat tidak hanya menjaga kualitas pakaian, tapi juga mengurangi beban mesin. Program cepat untuk barang ringan, program berat untuk selimut/handuk, dan suhu air sesuai instruksi label pakaian.
11. Descaling untuk mesin cuci di area air keras
Jika air di daerah Anda keras (banyak mineral), jalankan descaling dengan produk khusus atau cuka tiap beberapa bulan untuk menghilangkan endapan kerak yang dapat menyumbat elemen pemanas dan jalur air.
12. Jangan biarkan mesin tidak dipakai terlalu lama
Jika mesin jarang digunakan, jalankan siklus singkat setiap beberapa minggu agar pompa, seal, dan bagian mekanis tetap bergerak dan tidak kaku.
13. Jadwalkan servis berkala dengan teknisi resmi
Servis tahunan membantu mendeteksi komponen yang mulai aus, pelumasan bagian bergerak, pengecekan elektronik, dan penggantian parts yang perlu diganti sebelum menjadi kerusakan besar.
14. Tangani masalah kecil segera
Suara asing, bocor, bau tak sedap, atau kegagalan drain harus ditangani cepat. Mengabaikan gejala awal sering berujung pada kerusakan lebih mahal.
Merawat mesin cuci bukan soal pengeluaran besar, melainkan konsistensi melakukan kebiasaan kecil: jangan overloading, bersihkan bagian penting, gunakan produk yang tepat, dan cek kondisi secara berkala. Dengan langkah-langkah di atas, mesin cuci akan lebih awet, performa tetap optimal, dan biaya perawatan jangka panjang bisa ditekan.