Geram! Jenderal Bintang 3 Polri Semprot Ahmad Sahroni Gegara Ucapan Tolol Sedunia

Eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno angkat bicara terkait pernyataan kontroversial Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. Politikus NasDem itu belakangan menuai kecaman publik setelah menyebut masyarakat yang menyerukan pembubaran DPR sebagai “orang tolol sedunia”.
Pernyataan tersebut sontak memantik reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Oegroseno yang merasa tersinggung.
Oegroseno: Ucapan Itu Melukai Hati Rakyat
Melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa 26 Agustus 2025, purnawirawan jenderal bintang 3 Polri itu menegaskan bahwa dirinya sebagai bagian dari masyarakat merasa sakit hati dengan ucapan Sahroni.
“Kalau masyarakat disebut tolol, saya juga termasuk di dalamnya. Itu ucapan yang sangat melukai hati rakyat,” ujar Oegroseno dikutip VIVA Kamis, 28 Agustus 2025.

Mantan Wakapolri Oegroseno, Jadi Saksi Meringankan Hendra dan Agus
Ia menilai, sebagai wakil rakyat, seharusnya Ahmad Sahroni bisa menjadi teladan dengan menjaga tutur kata, bukan justru melempar pernyataan kasar. “Tidak sepantasnya orang yang dipilih rakyat memberikan ucapan semacam ini,” tegasnya.
Kritik Sahroni Soal Seruan Bubarkan DPR
Polemik ini bermula ketika Ahmad Sahroni menanggapi wacana pembubaran DPR yang belakangan ramai disuarakan publik. Dalam kunjungan kerjanya ke Polda Sumut, Jumat 22 Agustus 2025, Sahroni menyebut seruan pembubaran DPR sebagai sikap keliru dan berlebihan.
“Catat nih, orang yang bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia,” ucap Sahroni yang kemudian viral di media sosial.
Menurutnya, DPR memang tidak kebal kritik. Masyarakat sah-sah saja mengkritik, bahkan mencaci maki anggota dewan. Namun, ia menegaskan kritik tetap harus disampaikan dengan tata cara yang benar agar memberi ruang evaluasi.
“Apakah dengan bubarin DPR bisa menjamin pemerintahan berjalan lebih baik? Belum tentu. Kita boleh dihujat, dimaki, tidak masalah. Tapi jangan sampai seruan pembubaran DPR dijadikan main-main,” kata Sahroni.
Respons Publik dan Gelombang Kecaman
Pernyataan Sahroni yang menyebut masyarakat “tolol” dinilai merendahkan publik. Tak heran, banyak pihak menilai ucapannya justru memperlebar jarak antara wakil rakyat dan rakyat yang diwakilinya.
Sejumlah tokoh menilai wajar bila masyarakat mengkritik kinerja DPR. Namun, penggunaan kata-kata kasar seperti yang dilontarkan Sahroni dianggap tidak pantas keluar dari mulut pejabat publik.
Oegroseno termasuk yang paling keras menegur. Baginya, wakil rakyat seharusnya punya empati dan memahami perasaan masyarakat yang tengah kecewa dengan DPR, bukan malah memperkeruh suasana dengan pernyataan yang merendahkan.
Sahroni Klaim DPR Tetap Representasi Rakyat
Dalam pembelaannya, Sahroni menegaskan DPR tetap punya peran vital sebagai lembaga legislasi, pengawasan, dan representasi rakyat. Ia menyebut meski para wakil rakyat tidak sempurna, keberadaan DPR tidak bisa serta-merta dihapuskan.
“Jangan dikit-dikit DPR dihujat, enggak apa-apa. Tapi bubarin DPR? Jangan. Karena kita punya kerja dan empati untuk rakyat,” kata politisi NasDem itu.