Tolak Ajakan Debat Terbuka, Ahmad Sahroni Mau Bertapa Dulu: Ane Masih Bloon

Seruan pembubaran DPR RI belakangan ramai digaungkan publik, terutama di media sosial. Isu ini mencuat sebagai luapan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja wakil rakyat yang dianggap jauh dari harapan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyatakan bahwa ajakan untuk membubarkan DPR sebagai “seruan tolol”.
“Catat nih, orang yang bilang bubarin DPR itu orang tolol sedunia,” kata politisi Partai NasDem itu dalam konferensi pers di Polda Sumatera Utara pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Menurutnya, meski DPR kerap menuai hujatan, tetap ada aturan dan tata cara dalam menyampaikan kritik. Ia menilai seruan bubarkan DPR tidak serta-merta menjamin perbaikan pemerintahan.
Dikritik Diaspora Indonesia di Denmark

Diaspora Tantang Ahmad Sahroni Debat Terbuka
Ucapan Sahroni yang menyebut masyarakat “tolol” memantik reaksi keras, termasuk dari diaspora Indonesia di Denmark, Salsa Erwina Hutagalung. Ia menilai pernyataan tersebut bentuk arogansi seorang wakil rakyat yang lupa amanah konstitusi.
“Kenapa kita minta bubarkan DPR? Pertama, mereka sudah gagal menjalankan mandat dari masyarakat. Negara sedang defisit, tapi DPR tetap menghabiskan APBN Rp9,9 triliun. Apa hasil mereka untuk rakyat? Mana peningkatan kesejahteraan? Mana pengentasan kemiskinan?” ujar Salsa melalui Instagram pribadinya @salsaer, dikutip VIVA Kamis, 28 Agustus 2025.
Salsa yang dikenal berprestasi di bidang debat internasional ini juga menyinggung gaya hidup mewah Ahmad Sahroni di media sosial. Menurutnya, anggota DPR tidak pantas merendahkan rakyat sementara mereka menikmati tunjangan besar dari uang pajak masyarakat.
“Kalau benar-benar kaya, kenapa masih maruk mempertahankan tunjangan dari pajak rakyat? Rakyat kerja keras, naik transportasi umum, cari pekerjaan susah, eh masih aja dipajakin besar-besaran,” tegasnya.
Tantangan Debat Terbuka
Tak berhenti sampai di situ, Salsa bahkan menantang Ahmad Sahroni untuk adu argumen secara terbuka terkait tunjangan DPR. Ia mengajukan syarat yang cukup berani: bila Sahroni kalah, maka tunjangan DPR harus digagalkan.
“Sekarang kita adu debat saja. Topiknya tentang tunjangan DPR, apakah benar-benar berkontribusi untuk rakyat atau tidak. Kalau kamu kalah, gagalkan tunjangan DPR. Kalau aku kalah, aku legowo dukung kamu. Berani enggak?” tantangnya.
Latar belakang Salsa sebagai juara debat Asia Pasifik 2014 dan peraih prestasi internasional lainnya membuat tantangan ini menarik perhatian publik. Banyak warganet menilai ajakan debat itu layak dijawab serius oleh Sahroni.
Respons Ahmad Sahroni
Namun, bukannya menyanggupi, Ahmad Sahroni justru merespons tantangan tersebut dengan nada santai. Melalui Instagram pribadinya, Sahroni menyebut dirinya tidak akan meladeni ajakan debat itu.
“Ane enggak akan ladenin orang yang ajak debat ane. Ane mau bertapa dulu biar pinter, karena ane masih bloon. Ane ini masih bego,” tulis Sahroni.
Polemik yang Belum Reda
Kontroversi soal DPR dan tunjangannya belakangan memang menjadi topik hangat di masyarakat. Kekecewaan publik terhadap kinerja dewan terus menguat, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan beban pajak yang kian berat.
Pernyataan Ahmad Sahroni serta tantangan debat terbuka dari Salsa Erwina diperkirakan akan terus menjadi bahan diskusi publik, terutama di media sosial. Bagaimanapun, perdebatan ini kembali menyoroti hubungan yang renggang antara rakyat dan wakilnya di parlemen.