Hati-Hati! Tanda Bahaya Jantung Ini Sering Diabaikan, Bisa Jadi Pemicu Serangan Mendadak

Ilustrasi penyakit jantung
Ilustrasi penyakit jantung

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit pembunuh diam-diam nomor 1 di dunia dan di Indonesia. Namun sayangnya masyarakat masih abai tentang kesehatan jantung mereka. Ahli jantung dari India,  Dr. Dmitry Yaranov, MD sempat membagikan informasi tentang kesehatan jantung termasuk soal bagaimana membedakan apakah jantungmu sehat atau tidak melalui akun instagramnya.

Dijelasjan Dmitry bahwa yang tekanan darah seseorang bisa menjadi patokan apakah jantungmu sehat atau tidak.

”Kenali tensi darahmu Apakah kamu tau tekanan darahmu? Ini bisa menjadi perbedaan antara jantung yang sehat dengan serangan jantung,” kata dia.

Mengetahui tekanan darah itu dinilai penting, sebab tekanan darah yang terlalu tinggi secara diam-diam bisa merusak jantung, ginjal, dan pembuluh darah. Selain itu, kondisi ini meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.

Panduan Angka Tekanan Darah

Menurut Dr. Yaranov, berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang tekanan darah normal, meningkat, dan hipertensi:

  • Normal: Di bawah 120/80
  • Meningkat: 120–129 / di bawah 80
  • Tinggi (Hipertensi): Tahap 1: 130–139 / 80–89. Tahap 2: 140+ / 90+

Perubahan Gaya Hidup untuk Menjaga Tekanan Darah

Dr. Yaranov juga merekomendasikan beberapa perubahan gaya hidup yang bisa membantu mengendalikan tekanan darah tetap sehat:

  1. Lebih Banyak Bergerak
    Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, jogging ringan, bersepeda, atau senam minimal 30 menit per hari dapat membantu jantung bekerja lebih efisien dan menurunkan tekanan darah.
  2. Konsumsi Diet DASH dan Sayuran Kaya Kalium
    Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) menekankan konsumsi buah, sayur, biji-bijian, serta produk susu rendah lemak. Sayuran kaya kalium seperti bayam, pisang, ubi jalar, dan alpukat membantu menetralkan efek garam dalam tubuh.
  3. Kurangi Garam
    Batasi konsumsi garam di bawah 5 gram per hari (sekitar 1 sendok teh). Hindari makanan olahan atau cepat saji yang biasanya tinggi natrium.
  4. Batasi Konsumsi Alkohol
    Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Disarankan maksimal 1 gelas per hari untuk wanita dan 2 gelas per hari untuk pria, atau lebih baik menghindarinya sama sekali.
  5. Menurunkan Berat Badan Jika Berlebih
    Kelebihan berat badan memberi tekanan lebih pada jantung dan pembuluh darah.
    Menurunkan berat badan 5–10% bisa signifikan menurunkan tekanan darah.
  6. Hindari Merokok dan Vape
    Nikotin dan zat kimia dalam rokok atau vape mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
    Berhenti merokok secara signifikan menurunkan risiko penyakit jantung.
  7. Kelola Stres
    Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah secara diam-diam. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, yoga, atau aktivitas yang menenangkan pikiran sangat dianjurkan.
  8. Tidur Cukup dan Berkualitas
    Kurang tidur atau kualitas tidur buruk dapat meningkatkan risiko hipertensi. Usahakan tidur 7–9 jam per malam, hindari gadget sebelum tidur, dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

Terakhir, Dr. Yaranov memperingatkan bahwa dengan mengendalikan tekanan darah, Anda bisa melindungi jantung. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi (tekanan darah tinggi) menyebabkan sekitar 7,5 juta kematian di seluruh dunia, atau sekitar 12,8 persen dari total kematian. Tingkat yang mengkhawatirkan ini membuat pemantauan tekanan darah menjadi semakin penting.