Tomi Airbrush Buka Peluang Persaingan Lebih Ketat
Memulai usaha di bidang pengecatan kendaraan bermotor, Tomy Gunawan berangkat dari hobi yang terus ditekuni hingga saat ini.
Lebih spesifik Tomy dikenal sebagai airbrusher andal. Tidak terhitung jumlah karya yang telah dihasilkan.
Selama 30 tahun ia berkarya dan bertahan di industri otomotif Tanah Air. Namun hal tersebut belum memberikan kepuasan.
Karena Tomy menyadari pentingnya regenerasi di bidang modifikasi terkhusus pengecatan.

Untuk itu ia membuka peluang untuk generasi muda yang ingin maju bersama. Tujuannya adalah menciptakan bibit baru dan siap bersaing baik nasional maupun internasional.
Tomi Airbrush membuka kelas pengecatan profesional. Bermodalkan pengalaman dia selama tiga dekade belakangan.
“Dalam kelas pengecatan tersebut, kami memadukan ilmu, pengalaman dan passion untuk menjadi seorang profesional dan airbrusher di Indonesia,” ucap Tomy dalam siaran pers dikutip (02/09).
Kelas sendiri dikatakan terbuka untuk siapa saja. Terutama bagi masyarakat dan ingin belajar teknik pengecatan maupun wirausaha muda di bidang otomotif.
Disebutkan jika metode yang digunakan adalah teori dan praktik. Setiap siswa akan dibekali panduan dasar-dasar teknik pengecatan.
Seluruh teknik diajarkan telah diaplikasikan dalam keseharian workshop Tomi Airbrush.
Kemudian pada sesi praktik, setiap peserta dapat terjun langsung melakukan pengecatan. Mulai dari amplas bodi, dempul, epoksi hingga membuat gradasi warna.
Dalam praktiknya para siswa juga akan diajarkan cara poles bodi nan benar. Sehingga mampu menghasilkan kilau cat sempurna.
“Durasi pembelajaran berlangsung selama satu bulan. Didominasi kegiatan fokus pada media yang telah disediakan,” tutur Tomy.
Adapun untuk biaya kelas pengecatan Tomi Airbrush sebesar Rp 5 juta. Angka tersebut dikatakan guna menyediakan seluruh keperluan pembelajaran.
Pihak Tomi Airbrush menyediakan sarana untuk masing-masing siswa mulai dari cat dasar, epoksi, cat hingga pernis, peralatan pengecatan sampai dengan medianya.

“Targetnya 80 persen praktik, nanti siswa dapat langsung terjun ke lapangan. Sehingga peserta siap bekerja di industri pengecatan otomotif bahkan membuka bengkel sendiri,” jelas Tomy.
Dengan regenerasi bisnis pengecatan maupun airbrush, secara tidak langsung akan menambah pesaing di kemudian hari.
Ia menyatakan tidak takut tersaingi. Bahkan dirinya akan merasa bangga jika ada yang berhasil membangun bisnis dan berkarya bagi dunia otomotif Indonesia.