Industri Fesyen RI Tembus Nelson Mandela Square, Buka Peluang Pasar Afrika Selatan

Sroja Warna Indonesia resmi membawa dua mereknya ke Afrika Selatan.
Sroja Warna Indonesia resmi membawa dua mereknya ke Afrika Selatan.

 Industri fesyen Indonesia terus menunjukkan geliatnya di pasar global dengan langkah-langkah ekspansi ke berbagai negara. Setelah menembus Eropa, merek-merek lokal kini mulai melirik kawasan Afrika sebagai destinasi baru untuk memperluas pasar dan memperkenalkan karya kreatif Tanah Air. 

Salah satu langkah terbaru datang dari Sroja Warna Indonesia (SWI) yang meresmikan kehadiran dua mereknya di Afrika Selatan.

Pada 27 Agustus 2025, SWI membawa Sroja dan Kudung untuk pertama kalinya ke Afrika Selatan dengan membuka consignment store di The Style Loft, Nelson Mandela Square, Johannesburg. Kehadiran ini disebut sebagai tonggak sejarah karena menjadi merek fesyen asal Indonesia pertama dalam 30 tahun terakhir yang resmi hadir di negara tersebut.

Ekspansi ini mendapatkan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pretoria, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), serta Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan. Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam peta fesyen global sekaligus menghadirkan nilai diplomasi budaya melalui karya fesyen.

“Ini merupakan peristiwa bersejarah karena setelah 30 tahun akhirnya ada merek fesyen Indonesia yang masuk ke Afrika Selatan, yaitu Sroja dan Kudung di bawah naungan grup Sroja Warna Indonesia,” ujar Starlet Y. Koenardi, Koordinator Fungsi Ekonomi, KBRI Pretoria, seperti dikutip dari keterangannya, Kamis, 28 Agustus 2025.

”Semoga ke depan SWI dapat terus berkembang dan membuka cabang-cabangnya di kota lain di Afrika Selatan,” sambungnya.

Hasil survei pasar pada Mei 2025 menunjukkan produk Sroja dan Kudung memiliki daya saing kuat di Afrika Selatan, baik dari sisi desain, kualitas bahan, maupun harga. Johannesburg dan Pretoria dipandang sebagai pasar strategis karena memiliki karakter multikultural dengan populasi lokal dan pendatang yang dinamis.

Apresiasi juga datang dari pihak pemerintah Afrika Selatan. Thandiwe Fadane, perwakilan Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional, Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan, menilai kehadiran merek Indonesia tersebut sebagai simbol persahabatan dua negara. 

“Semoga kerjasama ini dapat terus terjalin dengan baik, terlebih melihat koleksi-koleksi dari dua merek ini sangat cocok dengan gaya dan budaya kami.”

Farizki Putra, Brand Manager Sroja Warna Indonesia, menekankan bahwa kehadiran ini tidak hanya terkait ekspansi bisnis, melainkan juga membawa makna budaya. “Kehadiran Sroja dan Kudung di Johannesburg, Afrika Selatan merupakan wujud komitmen dari Sroja Warna Indonesia untuk terus berkembang bukan hanya di dalam negeri namun juga di pasar fesyen dunia. Apa yang SWI lakukan bukan sekadar ekspansi bisnis, tetapi juga simbol diplomasi budaya Indonesia melalui fesyen,” ujarnya.

Dalam peresmian tersebut, SWI juga menghadirkan dua koleksi terbaru yang sebelumnya diperkenalkan di Indonesia Fashion Week 2025. Sroja mempersembahkan koleksi “Tejasvi” dengan desain modern beraksen keemasan, mencerminkan kekuatan dan kemewahan abadi. 

Sementara itu, Kudung menampilkan koleksi “Morgen” yang terinspirasi dari bahasa Denmark yang berarti “pagi hari,” menghadirkan nuansa tenang dan segar dengan gaya kontemporer yang anggun.

Dengan hadirnya dua merek fesyen tanah air di Johannesburg, langkah ini diharapkan membuka jalan bagi lebih banyak karya kreatif Indonesia untuk menembus pasar global.