Diplomat Zetro Tewas Ditembak di Peru, DPR Duga Ada Keterlibatan Geng Kriminal Internasional

Diplomat Zetro Tewas Ditembak di Peru, DPR Duga Ada Keterlibatan Geng Kriminal Internasional

Insiden pembunuhan Diplomat Kedubes RI, Zetro Leonardo Purba di Lima, Peru, telah menganggetkan publik Indonesia.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menduga mengatakan, insiden penembakan terhadap Zetro bukanlah pembunuhan biasa.

“Kami tidak ingin insiden ini terulang, apalagi jika ada potensi keterlibatan geng kriminal internasional atau praktik korupsi di tingkat lokal yang memicu lemahnya perlindungan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/9).

Ia pun meminta pemerintah untuk melibatkan Interpol agar memburu pelakunya.

"Jika ada indikasi keterlibatan geng kriminal atau kelompok terorganisasi, maka negara harus hadir dan tegas," kata Sukamta.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mendesak pemerintah untuk memastikan penyelidikan aparat kepolisian Peru dilakukan secara transparan.

Ia ingin agar pemerintah mengungkapkan kebenaran kasus ini secara tuntas. Lalu, ia juga meminta pemerintah mengevaluasi pengamanan bagi diplomat Indonesia di luar negeri.

"Kami meminta Kementerian Luar Negeri menelisik di dalam (kasusnya) dan juga ada standar operasional prosedur untuk pengamanan kepada diplomat kita," ujar Dave.

Laporan media setempat menyebutkan, staf KBRI tersebut meninggal dunia setelah ditembak tiga kali oleh orang tidak dikenal. Ia ditembak beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian setempat, Zetro baru tiba di Peru lima bulan yang lalu.

Sebelumnya, ia bertugas di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Australia.

Kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). KBRI Lima juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait peristiwa ini. (knu)