Zetro Leodard Purba Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Evaluasi Perlindungan Diplomat dan Staf KBRI

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan segera mengevaluasi skema perlindungan bagi para diplomat dan staf yang ditempatkan di luar negeri pasca-kasus penembakan yang dialami Zetro Leodard Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima.
"Kita sedang mempelajarinya dan mudah-mudahan insya Allah akan ada kebijakan baru yang kita bisa ambil nanti untuk perlindungan bagi para diplomat kita,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta, kepada media, di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/9).
Namun, Wamenlu memastikan belum mendapat laporan mengenai dugaan intimidasi yang diterima Zetro terkait kasus penembakan yang dialaminya.
Sebaliknya, Anis menduga insiden penembakan yang menewaskan Zetro itu lebih cenderung ke kasus perampokan.
“Belum ada, kecuali bahwa beliau baru mengambil uang dari ATM. Jadi ini ada mirip perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru laporan sementara," papar mantan anggota DPR Komisi I itu.
Lebih jauh, Anies memastikan insiden tewasnya Zetro itu menjadi pembelajaran bagi Kemenlu dalam peningkatan perlindungan bagi para diplomat dan staf KBRI di luar negeri.
“Ini pasti akan jadi pelajaran, jadi kasus yang akan kita pelajari untuk peningkatan perlindungan bagi para diplomat kita di luar negeri," tandas Wamenlu, dikutip Antara.
Diberitakan sebelumnya, Zetro Leonardo Purba yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima tewas ditembak tiga kali oleh orang tidak dikenal di wilayah Lince, Lima, Senin (1/9) malam waktu setempat. Menurut laporan Panamericana Television, peristiwa itu terjadi hanya beberapa meter dari tempat tinggalnya.
Zetro baru lima bulan bertugas di Peru setelah sebelumnya ditempatkan di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne. Saat ini, kepolisian setempat bersama tim forensik telah melakukan olah TKP dan KBRI Lima tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait pengusutan kasus ini. (*)