2 Tips Aman Olahraga Lari agar Bebas Cedera, Belajar dari Kasus WNI Meninggal di Singapura

Olahraga Lari, olahraga lari, Olahraga lari, tips olahraga lari, wni meninggal di singapura saat ajang lari, tips olahraga lari agar bebas cedera, tips bebas cedera saat lari, 2 Tips Aman Olahraga Lari agar Bebas Cedera, Belajar dari Kasus WNI Meninggal di Singapura

– Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Leonard Darmawan (23) dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti ajang lari 2XU Compression Run di Singapura, Minggu (27/4/2025) pagi.

“Namun, kondisinya memburuk dan dia diberi penanganan CPR (resusitasi jantung dan paru) oleh seseorang,” kata Suryo, seperti dilansir , Minggu (4/5/2025).

Tips Aman Olahraga Lari

Menanggapi hal tersebut, dr. Inarota Laily, SpKO, SubSP APK (K), mengungkapkan sejumlah tips aman berolahraga lari supaya tubuh tetap sehat dan bebas cedera. Apa saja?

1. Periksa ke dokter

“Diperiksa kadar kolesterolnya, tensi darah. Ada beberapa faktor yang perlu diilhat. Ini buat kasus yang sebelumnya seseorang belum pernah berolahraga dengan intensitas tinggi,” tutur Laily yang merupakan tenaga pengajar Program Studi Spesialis Kedokteran Olahraga di Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) kepada Kompas.com, Minggu (5/5).

Apabila berusia 35 tahun ke atas dan baru mulai berolahraga, khususnya olahraga lari seperti long distance run dengan intensitas moderate to high, pemeriksaan ke dokter dianjurkan.

“Dokter akan menanyakan beberapa hal, apakah dia selama ini pernah mengetahui (memiliki) penyakit jantung sebelumnya, diabetes, ginjal. Ini semua akan ditanyakan dulu sebelum dokter memberikan clearance,” papar Laily.

2. Sehari-hari aktif secara fisik

Ditambah dengan kondisi tidak ada penyakit, tidak merokok, dan bebas kolesterol, kamu sudah bisa menyusun rencana persiapan maraton sebelum mengikutinya, jika tertarik.

“Biasanya kan lari maraton (persiapannya) sekitar empat sampai enam bulan, kalau untuk orang yang sudah biasa lari. Silakan persiapan. Kalau belum pernah lari, persiapannya mungkin agak lama, dan sebaiknya ada rekomendasi dari dokter,” jelas Laily.

Adapun, yang dimaksud orang yang belum pernah lari adalah orang yang lebih banyak bekerja di ruangan, dan tidak pernah melakukan aktivitas fisik moderate to high intensity.

Menurut perempuan yang sedang menempuh studi Sports Cardiology di Amsterdam Medical Centers ini, inti dari tips berolahraga lari yang aman adalah harus aktif secara fisik.

“Intinya, kalau selama ini sudah aktif secara fisik tiga sampai enam bulan sebelumnya (berolahraga lari), tidak masalah (berolahraga lari). Kalau sedenter dan baru mau mulai lari, dan tiba-tiba mau lari dengan intensitas tinggi (seperti maraton), sebaiknya diperiksa dulu,” pungkas Laily.