Berbahaya untuk Kesehatan, Jangan FOMO Ikut Maraton jika Jarang Olahraga Lari!

– Belum lama ini, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Leonard Darmawan (23) dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti ajang lari 2XU Compression Run di Singapura, Minggu (27/4/2025) pagi.
“Namun, kondisinya memburuk dan dia diberi penanganan CPR (resusitasi jantung dan paru) oleh seseorang,” kata Suryo, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (4/5/2025).
Namun dr. Inarota Laily, SpKO, SubSP APK (K) yang merupakan tenaga pengajar Program Studi Spesialis Kedokteran Olahraga di Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), tidak menyarankannya jika kamu adalah pelari pemula.
“Sekarang lari lagi ngetren banget, entah lari santai atau maraton, karena FOMO (fear of missing out) kali ya dan Instagramable. Kalau menurut saya, pelan-pelan saja,” ucap dia kepada Kompas.com, Minggu (4/5/2025).
Menurut perempuan yang sedang menempuh studi Sports Cardiology di Amsterdam Medical Centers ini, pelari pemula harus aktif secara fisik setidaknya 30 menit per hari, termasuk berolahraga lari.
“Mulai saja dulu dengan lari 5K (lima kilometer), challenge yourself. Ketika 5K bisa dilaksanakan, coba 10K. Karena, walaupun coba 5K tapi enggak pernah lari, itu tetap berbahaya,” papar Laily.
“Jangan biasa sedenter (jarang berolahraga), tiba-tiba mau lari 5K. Sebelum mau ikut event (maraton), sebaiknya harus siap,” kata Laily.
Kamu bisa mulai berlari dengan jarak lima kilometer (5K), 10K, half-maraton, lalu maraton. Tentunya, persiapan ini memerlukan waktu berbulan-bulan agar tidak membahayakan tubuh.