Pelari Pemula Boleh Ikut Maraton, Asalkan...

– Salah satu olahraga yang digandrungi banyak orang adalah lari, karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Bagi pelari pemula, perasaan senang yang diperoleh saat menggeluti olahraga baru mungkin membuat mereka bersemangat untuk loncat ke jenjang berikutnya, yakni maraton.
“Sebaiknya melakukannya secara bertahap. Saya anjurin, jangan target ke goal dulu,” kata dr. Inarota Laily, SpKO, SubSP APK (K), kepada Kompas.com, Minggu (4/5/2025).
Menurut perempuan yang merupakan tenaga pengajar Program Studi Spesialis Kedokteran Olahraga di Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) ini, mereka memang bisa mengikuti lari maraton.
Asalkan, mereka sudah melakukan persiapan minimal tiga sampai enam bulan, yakni aktif secara fisik setidaknya 30 menit per hari, termasuk berolahraga lari.
Berlatih secara bertahap
“Dari awal mungkin lari 10K (10 kilometer) dulu, sampai nanti sudah mampu menyelesaikan setidaknya 30 kilometer sekitar dua minggu sebelum dia lari maraton. Dia bisa menyelesaikan minimal 30 kilometer dulu sebelum lari maraton,” terang Laily.
Perempuan yang sedang menempuh studi Sports Cardiology di Amsterdam Medical Centers ini menambahkan, berlatih secara bertahap penting untuk menyesuaikan tubuh agar tubuh tidak “kaget”.
“Terbayang enggak? Dalam waktu sebulan (berlari), tiba-tiba mau lari half atau full marathon. Itu kan hal yang berbahaya. Bahaya untuk tubuh, sistem tubuh, otot, jantung, dan segala macamnya lah,” kata Laily.