Belajar dari Kasus Blackmores di Australia, Berapa Dosis Aman Vitamin B6?
baru ini ramai dibahas mengenai gugatan hukum yang melibatkan perusahaan suplemen asal Australia, Blackmores.
Mengutip dari Yahoo News Australia, Senin (21/7/2025), seorang pria bernama Dominic Noonan-O’Keeffe menggugat Blackmores
Ia mengaku mengaku mengalami gangguan saraf akibat mengonsumsi suplemen magnesium yang ternyata mengandung vitamin B6 dalam dosis sangat tinggi.
Menurut firma hukum Polaris Lawyers, produk tersebut mengandung vitamin B6 hingga 29 kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan per hari.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan, apa itu vitamin B6, apa manfaatnya, dan berapa banyak dosis yang aman dikonsumsi setiap hari?
Apa itu vitamin B6?
Mengutip laman Harvard T.H. Chan School of Public Health, vitamin B6, atau dikenal juga sebagai piridoksin, adalah salah satu vitamin larut air yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh.
Dalam bentuk aktifnya, pyridoxal 5?-phosphate (PLP), vitamin ini membantu lebih dari seratus reaksi kimia dalam tubuh, termasuk metabolisme protein, produksi sel darah merah, hingga fungsi sistem saraf dan kekebalan tubuh.
Vitamin B6 juga membantu menjaga kestabilan kadar homosistein dalam darah, yaitu zat yang bila kadarnya terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kekurangan vitamin B6 bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kelelahan, iritabilitas, kesemutan, anemia, hingga gangguan kognitif.
Di sisi lain, kelebihan vitamin B6, terutama dari suplemen, juga dapat memicu efek samping serius.
Berapa dosis aman vitamin B6 yang dianjurkan?
Menurut National Institutes of Health (NIH), Office of Dietary Supplements, kebutuhan vitamin B6 untuk orang dewasa umumnya berkisar antara 1,3 hingga 1,7 miligram per hari, tergantung usia dan kondisi tubuh.
Ibu hamil dan menyusui memerlukan sedikit lebih banyak, yaitu sekitar 1,9 hingga 2 miligram per hari.
Sementara itu, batas tertinggi konsumsi vitamin B6 yang masih dianggap aman bagi orang dewasa adalah 100 miligram per hari.
Jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, vitamin ini dapat menyebabkan neuropati perifer, yaitu gangguan pada saraf tepi yang ditandai dengan gejala seperti kesemutan, mati rasa, dan kelemahan otot.
Harvard Health Publishing juga menyebut bahwa toksisitas sistem saraf bisa terjadi pada dosis yang lebih rendah dari 200 miligram per hari.
Sedangkan di Eropa, European Food Safety Authority (EFSA) justru telah menetapkan batas aman vitamin B6 hanya 12 miligram per hari, berdasarkan temuan efek samping pada dosis yang lebih kecil.
Kasus Blackmores sorot kandungan vitamin B6 dalam suplemen. Apa itu B6, berapa batas konsumsi harian yang aman? Simak penjelasannya di sini.
Vitamin B6 bisa didapat dari makanan
Vitamin B6 sebenarnya tersedia secara alami dalam berbagai jenis makanan. Beberapa sumber terbaiknya adalah ikan, ayam, daging sapi, pisang, kentang, buncis (chickpeas), dan sereal gandum utuh.
Jika pola makan harian sudah cukup beragam dan bergizi seimbang, tubuh umumnya sudah mendapatkan asupan B6 dalam jumlah memadai tanpa perlu suplemen tambahan.
Namun, pada kondisi tertentu seperti kehamilan, gangguan malabsorpsi, atau konsumsi obat tertentu, dokter mungkin merekomendasikan suplemen B6 dalam dosis yang disesuaikan.
Pelajaran dari kasus Blackmores
Dalam laporan Yahoo News Australia, firma hukum Polaris Lawyers kini tengah menyelidiki kemungkinan gugatan class action terhadap Blackmores.
Produk yang dikonsumsi penggugat disebut mengandung kadar vitamin B6 yang jauh melampaui ambang batas aman.
Akibatnya, ia mengalami gejala seperti kelelahan kronis, kejang otot, jantung berdebar, hingga gangguan saraf.
Badan pengawas obat di Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), merespons kasus ini dengan mengusulkan agar produk dengan kandungan vitamin B6 di atas 50 miligram per hari hanya bisa dibeli melalui apoteker.
Blackmores sendiri menyatakan bahwa produknya telah dibuat sesuai dengan regulasi yang berlaku dan akan menyesuaikan jika ada perubahan dari TGA.
