Ulik Cacing Laut Laor, Kuliner Maluku Utara yang Rasanya Kayak Caviar Dicampur Mentega

Sherly Tjoanda, laor, cacing laut, Apa itu cacing laut laor, Laor, sherly tjoanda, kuliner maluku utara, apa itu cacing laut laor, Ulik Cacing Laut Laor, Kuliner Maluku Utara yang Rasanya Kayak Caviar Dicampur Mentega

Belum lama ini Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos membagikan momen menyantap laor, atau cacing laut yang ada di Maluku Utara melalui unggahan instagram pribadinya @s_tjo pada Kamis (29/5/2025).

Dalam video tersebut Sherly mengatakan bahwa rasa laor mirip dengan caviar, atau telur ikan sturgeon.

"Rasanya seperti caviar atau... mentega. Jadi ini mentega di-mix dengan cacing laut. Rasanya seperti cacing diblender. Kayak gitulah rasanya," ujar Sherly, dikutip melalui unggahan instagram @s_tjo pada Jumat (30/5/2025).

Sherly juga mengatakan bahwa laor biasanya muncul saat bulan terang, seperti pada bulan Mei.

Apa itu cacing laut laor?

Mengutip Jurnal Biopendix berjudul "Analisis Kadar Protein Cacing Laor (Polychaeta) dari Perairan Pulau Ambon", Volume 3, Nomor 2, Maret 2017,  laor adalah salah satu biota khas perairan Maluku, yang juga dikenal dengan nama cacing wawo.

Cacing ini, muncul ke permukaan perairan satu kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret atau April, pada malam purnama, atau beberapa hari setelahnya.

Laor muncul ke permukaan untuk melakukan swarming, yaitu peristiwa ketika cacing laut dari jenis tertentu berkerumun dalam jumlah melimpah di sekitar permukaan air untuk melakukan perkawinan secara external.

Pada saat itu lah masyarakat menangkap laor menggunakan saringan tradisional untuk dijadikan bahan pangan tradisional.

Menambahkan dari Jurnal Ilmiah Kearifan Lokal berjudul "Penangkapan dan Pengolahan Laor secara Tradisional di Kepulauan Maluku" Volume 12 Nomor 2, Juli 2020, laor hanya ditemukan di pantai yang memiliki terumbu karang dengan kadar garam tinggi. Sebab, cacing laut ini hidup di batu.

Laor dikelompokkan dalam filum Annelida dan kelas Polychaeta. Annelia merupakan hewan bersegmen cacing, sedangkan Polyshaeta merupakan cacing yang memiliki sejumlah rambut pada permukaan tubuhnya.

Laor yang muncul di Laut Maluku terdiri dari Eunice, Lysidice, Palola, Nematoneris, Lumbrineris, dan Perineris.

Kadar protein yang tinggi

Laor merupakan makanan dengan kandungan protein yang tinggi. Kandungan protein pada laor sebesar 31,15 persen, jumlah ini tiga kali lipat dari protein ikan.

Protein tersusun atas asam amino, dan asam amino tertinggi dalam laor ialah asam glutamat.

Setelah ditangkap dari laut, laor bisa langsung dikonsumsi, atau diolah menjadi produk dengan cara tradisional.

Masyarakat Ambon dan Kepulauan Banda biasanya mengolah laor menjadi laor asap dan laor asin.

Sementara di Sumba, laor difermentasi dengan garam dan dapat digunakan sebagai bumbu alami pada masakan.