Poppy Dharsono Ingatkan Bahaya Polyester dalam Industri Fashion

Poppy Dharsono, Fashion ramah lingkungan, bahaya polyester, polyester bahaya atau tidak, kenapa polyester bahaya, bahan polyester bahaya atau tidak, apa bahaya polyester, bahaya baju polyester, Poppy Dharsono Ingatkan Bahaya Polyester dalam Industri Fashion

Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sekaligus desainer senior, Poppy Dharsono menyuarakan kekhawatirannya terkait bahaya polyester (poliester) dalam industri fashion. 

Tren penggunaan polyester tidak hanya berdampak pada kualitas produk, tetapi juga membahayakan lingkungan dalam jangka panjang.

“Baju-baju atau produk fesyen yang dari minyak seperti polyester itu tidak bisa diapa-apakan lagi limbahnya,” kata Poppy dalam konferensi pers The Grand Gala Fashion Show BTN Prioritas IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu (31/5/2025).

Polyester banyak digunakan dalam fast fashion

Desainer 73 tahun itu menjelaskan, polyester adalah bahan sintetis yang banyak digunakan dalam produksi fast fashion. 

Produk-produk berbahan ini, sebagian besar berasal dari China dan dipasarkan ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan harga sangat murah. 

Fenomena ini, menurut Poppy, mendorong konsumsi berlebihan dan menciptakan limbah tekstil yang sulit ditangani.

“Utamanya untuk kategori pakaian dalam itu paling banyak menggunakan bahan polyester. Membuang bekasnya pun bingung mau ke mana dan harus bagaimana,” jelas dia.

Kenapa polyester bahaya?

Poppy Dharsono, Fashion ramah lingkungan, bahaya polyester, polyester bahaya atau tidak, kenapa polyester bahaya, bahan polyester bahaya atau tidak, apa bahaya polyester, bahaya baju polyester, Poppy Dharsono Ingatkan Bahaya Polyester dalam Industri Fashion

Ilustrasi bahan polyester.

Polyester, sebagai turunan dari plastik, tidak bisa terurai secara alami dalam waktu singkat. 

Hal ini membuat limbahnya terus menumpuk dan berpotensi mencemari lingkungan, terutama jika tidak dikelola dengan benar. 

“Saya beserta staf saya berpikir, sepertinya lebih baik produk fesyen yang berbahan polyester ini dimasukkan ke dalam peti khusus saja, supaya tidak tercemar ke lingkungan,” tuturnya.

Lebih jauh, jika limbah polyester dibuang ke sungai, akibatnya bisa sangat fatal bagi ekosistem air. 

Partikel plastik dari pakaian tersebut tidak larut, bahkan bisa meracuni kehidupan biota air.

“Karena kalau dibuang ke sungai, mereka tidak akan terurai dengan sendirinya. Bahkan ikan-ikan akan mati karena banyak baju bekas berbahan plastik atau polyester mencemari air,” ujar Poppy.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peralihan ke produk fesyen yang lebih ramah lingkungan. 

Ia mengajak pelaku industri dan konsumen untuk lebih bijak dalam memilih bahan pakaian yang tidak hanya nyaman digunakan, tapi juga aman bagi bumi.