Daihatsu Hadirkan Rocky e-Smart Hybrid, Mobil Ramah Lingkungan Pertama
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai babak baru di segmen elektrifikasi dengan menghadirkan Rocky e-Smart Hybrid, tepatnya pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Seperti diketahui, kendaraan hybrid di segmen SUV ringkas saat ini cukup bersaing setelah sebelumnya sudah dihuni oleh Suzuki Fronx, MG VS HEV, dan Tiggo Cross.
Namun, pabrikan asal Jepang ini percaya diri untuk tetap bersaing di pasar mobil hybrid.
Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT ADM, Agung Sri Handayani, menegaskan bahwa pengalaman panjang Daihatsu di Indonesia menjadi modal penting menghadapi era elektrifikasi.
“Daihatsu sudah beroperasi 47 tahun. Kita tidak menjual produk, tetapi pengalaman,” ucap Agung saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Daihatsu Rocky Hybrid
Menurutnya, produk elektrifikasi seperti hybrid memang membutuhkan edukasi dan jaminan dari sisi aftersales.
Konsumen perlu diyakinkan bahwa mereka tidak hanya membeli kendaraan, tetapi juga mendapatkan perlindungan dan kemudahan dalam hal perawatan jangka panjang.
“Kita sudah memastikan layanan purna jual menjadi pilar yang memudahkan Sahabat Daihatsu agar tidak khawatir. Saya rasa itu penting,” kata dia.
Rocky e-Smart Hybrid menjadi model elektrifikasi pertama Daihatsu yang dipasarkan secara resmi.
Meski masih berstatus Completely Built Up (CBU) dari Jepang, kehadirannya menjadi sinyal bahwa Daihatsu mulai menjajaki kendaraan ramah lingkungan.
Bicara soal spesifikasi, Rocky Hybrid menggunakan mesin bensin 1.200 cc WA-VEX yang terintegrasi dengan baterai Hybrid sebesar 177,6 volt, serta transmisi khusus hybrid Transaxle.
Motor listrik Rocky Hybrid mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS dan torsi maksimum 170 Nm.
Baterai pada Rocky Hybrid memiliki daya 0,74 kWh, atau 6 kali lebih besar dibandingkan mobil lain di kelasnya, bahkan setara dengan hybrid SUV medium yang beredar saat ini.
Mobil ini mengandalkan teknologi series hybrid, di mana motor listrik menjadi penggerak utama, dan mesin bensin hanya bertugas sebagai generator.
Sistem ini diklaim menawarkan efisiensi bahan bakar tinggi, sekaligus memberikan pengalaman berkendara yang mirip mobil listrik, tapi tanpa kebutuhan charging eksternal.
