Ramai soal Orang Mendekat ke Bibir Kawah "Gunung Baru" Bledug Kramesan, Ahli Ingatkan Bahaya Ambles

Belakangan, sejumlah video mengenai ramainya orang datang ke Bledug Kramesan dan mendekat ke area bibir kawah semburan lumpur, banyak beredar di media sosial.

Terkait hal ini, masyarakat diingatkan mengenai bahaya ambles dan risiko gas berbahaya.

Bledug Kramesan merupakan fenomena alam munculnya semburan lumpur atau gas dari dalam bumi yang membentuk endapan lumpur di sekitarnya hingga seperti gunung baru.

Fenomena Bledug Kramesan muncul di Grobogan, Jawa Tengah, setelah terjadinya gempa di Bawean pada Maret 2024.

Bahaya mendekat ke area semburan Bledug Kramesan

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hadi Wijaya mengingatkan, mendekat ke area semburan bisa sangat berbahaya.

“Pihak pengelola wisata atau pemerintah setempat (jika ada) mungkin saja mengizinkan kunjungan ini seperti halnya Bledug Kuwu. Namun, mendekati area ini secara berlebihan untuk selfie atau dokumentasi tanpa pengawasan petugas atau prosedur keamanan, bisa berisiko,” kata Hadi dihubungi Kompas.com, Senin (14/4/2025).

Ia menjelaskan, gunung lumpur umumnya mengeluarkan gas seperti metana atau hidrogen sulfida.

Gas-gas ini menurutnya bisa berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar.

“Menyebabkan pusing, mual, atau bahkan keracunan dalam kasus yang ekstrem,”kata Hadi.

Ia juga menegaskan, area tanah di sekitar titik kawah lumpur bisa berisiko ambles.

“Bisa labil dan berisiko ambles, terutama saat intensitas aktivitas lumpur sedang tinggi,” ujar dia.

“Ini membahayakan jika pengunjung terlalu dekat dengan pusat semburan lumpur,” imbuh Hadi lagi.

Lumpur yang keluar dari dalam bumi biasanya memiliki suhu yang dinamis, tergantung perubahan tekanan dari dalam.

Terkadang, lumpur bisa memiliki suhu tinggi yang bisa menyebabkan luka bakar jika mengenai kulit.

“Meski Bledug Kramesan relatif stabil, aktivitas gunung lumpur bisa tidak terduga, seperti semburan lumpur atau gas yang tiba-tiba karena perubahan tekanan dari dalam yang signifikan,” ujar dia.

Pembatasan area kunjungan

Letupan Lumpur Bledug Kramesan di Grobogan Disebut Bisa Menyuburkan Tanah di Sekitarnya.

Hadi menyarankan agar ada pembatasan area kunjungan misalnya 20-30 meter seperti di Dieng guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, ia mengimbau untuk mewaspadai Bledug Kramesan saat kondisi hujan.

“Dalam kondisi hujan juga ini perlu diwaspadai karena tanah bisa licin dan bahkan tidak stabil dan berpotensi ambles,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya meminta otoritas setempat untuk menyiapkan prosedur keamanan guna mengurangi risiko terpapar bahaya di sana.