Tities Sapoetra Soroti Perkembangan Industri Fashion Indonesia

Tities SapoetraDok. IDNIntinya sih...
  • Perkembangan pesat brand kecantikan lokal yang memiliki kualitas tak kalah bagus dari produk mancanegara.
  • Kembalinya tren gaya berpakaian lawas di bidang fashion karena peran media sosial yang dimanfaatkan untuk mengekspresikan keunikan diri.
  • Fashion tak bisa dipisahkan dari para perempuan yang pada hakikatnya senang tampil cantik dan bisa jadi sarana bagi perempuan untuk saling mendukung.

Jika membahas tren kecantikan Indonesia, desainer sekaligus mantan aktor Tities Sapoetra teringat akan pelesirannya ke Thailand bertahun-tahun lalu. Kala itu, Negeri Gajah Putih tersebut sudah memiliki banyak brand lokal yang eksis. Sebagai sesama negara Asia Tenggara, ia bertanya-tanya, kapankah Indonesia akan menyusul?

Jawabannya mulai ia rasakan selama lima tahun terakhir. Meski sedikit tertinggal, ia menyambut positif perkembangan pesat brand kecantikan lokal yang memiliki kualitas tak kalah bagus dari produk mancanegara. Saking pesatnya, berbagai produk tersebut berkompetisi di AlongWalker Beauty Awards 2025 dan Tities Sapoetra terlibat sebagai salah satu jurinya.

“Beberapa tahun kemudian, walaupun memang, mungkin bukan terlambat, tapi sedikit akhir-akhir ketika negara lain udah punya brand lokal, di Indonesia itu baru tiga sampai lima tahun terakhir. Perkembangannya itu pesat banget karena kita menang di market yang luas sekali, dari segi penjualan, branding, dan juga marketing itu lebih luas,” ungkapnya saat ditemui di acara Judges Gathering AlongWalker Beauty Awards 2025.

Soroti gaya lawas yang kembali nge-tren

Tities Sapoetra
Dok. IDN

Terutama di bidang fashion, Tities Sapoetra menyoroti adanya kecenderungan generasi muda yang kembali menyukai gaya berpakaian lawas. Hal ini ia nilai tak terlepas dari peran media sosial yang kini kian dimanfaatkan untuk mengekspresikan keunikan diri.

“Berkat media sosial juga, sih, informasi itu jadi nggak ada batasan. Jadi orang-orang itu menginspirasi dan terinspirasi satu sama lain,” katanya.

Salah satu contoh tren pakaian lawas yang ia lihat kembali booming berkat media sosial adalah penggunaan kain renda atau lace. Sebelumnya pakaian dengan jenis kain ini dianggap identik dengan pakaian orang tua. Namun, kehadiran kreator konten yang memadukannya dengan pakaian kekinian membuat persepsi tersebut berubah.

“Fashion dalam lima tahun ini banyak berubah. Banyak brand yang lebih berani bermain warna dan fabric. Dulu banyak yang berpikir takut kelihatan terlalu tua kalau pakai lace. Sekarang malah semua anak muda pakai lace. Mereka pakai baju transparan dari lace. Gaya-gaya bohemian itu juga lagi tren banget. Sebenarnya itu dulu kan sangat dihindari sama anak muda karena takut kelihatan old school. Lace itu kan identik dengan kebaya ibu, kebaya tante, kebaya nenek gitu kan? Jadi sekarang itu udah berubah, tergantung gimana cara styling dan pembawaannya juga,” paparnya.

Tities Sapoetra: fashion nggak jauh dari perempuan

Judges gathering BFA
Dok. IDN

Berkaca kepada dua brand miliknya, yaitu Tities Sapoetra dan TS The Label, ia menyadari bahwa konsumennya didominasi oleh kaum hawa. Menurutnya, fashion memang sebuah hal yang tak bisa dipisahkan dari para perempuan yang pada hakikatnya senang tampil cantik.

“Fashion memang nggak jauh dari perempuan. Mostly kain aku, meski aku bikin buat cowo, mayoritas pembelinya itu perempuan. Perempuan itu sosok yang suka bersolek, suka dirinya tampil cantik, suka dipuji. Jadi hal-hal seperti itu jadi sebuah daya tarik tersendiri, sih,” ujarnya.

Ia menambahkan, fashion bisa jadi sarana bagi perempuan untuk saling mendukung. Pernyataannya sejalan dengan tema Beautyfest Asia 2025, yaitu SHE.E.O yang dapat diartikan sebagai SHE Elevates Others. 

“Hal itu bisa terjadi, dalam artian menjadi ekosistem yang baik dan menginspirasi, kalau satu dan lain perempuan itu saling support. Kayak campaign women support women itu bagus banget sih menurutku. Beautyfest Asia juga yang mengusung kalau fashion itu bisa jadi sarana ekspresi diri perempuan, itu jadi pesan yang menarik banget buat disuarakan,” lanjutnya.

Acara puncak Beautyfest Asia 2025 akan diadakan pada 6–8 Juni di Mal Kota Kasablanka Jakarta. Ini adalah saat yang tepat untuk kamu berburu promo dari ratusan produk kecantikan hingga mendapat insight baru dari talkshow inspiratif dari berbagai narasumber ternama. So, don't miss it, AlongWalker!