Diler Honda Jemursari Tutup, Penjualan Terus Melorot
Diler Honda Jemursari, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) memutuskan untuk menutup usahanya. Padahal outlet tersebut sudah melayani konsumen mobil berlambang H sejak 2005.
SDM (Sumber Daya Manusia) diler itu sendiri kerap menjadi finalis ajang Honda Skill Contest. Namun banyak tantangan yang menghadang, membuat mereka terpaksa menyerah.
Menarik karena diler Honda Jemursari akan berganti merek. Tidak lagi brand asal Jepang tersebut, namun menjadi fasilitas untuk GWM (Great Wall Motor) sejak 31 Januari 2025.
“Kami menghargai setiap keputusan dari diler sebagai mitra,” ungkap Billy sapaan akrabnya.
Penjualan Honda di Jawa Timur dan sekitar sendiri diketahui mengalami koreksi. Berdasarkan data HSC (Honda Surabaya Center) penjualan periode Januari – April 2024 mencapai 5.657 unit untuk wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara.
Sedangkan pada periode serupa 2025, distribusinya menyusut menjadi 3.312 unit. HSC sendiri diketahui berperan sebagai main diler Honda untuk wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara.
Lebih jauh keputusan Honda Jemursari menjadi diler GWM cukup unik. Berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan GWM masih jauh di bawah merek asal Jepang tersebut.
Penjualan retail pada merek Tank sepanjang 2024 berada di angka 600 unit. Sedangkan untuk merek Haval tercatat 75 unit di periode sama.
Untuk periode Januari – April 2025 penjualan retail Tank sudah mencapai 222 unit. Lalu merek Haval sudah menorehkan angka 71 unit di periode sama.
Melalui strategi penambahan diler, tidak menutup kemungkinan mampu meningkatkan pemasaran kendaraan. Sehingga konsumen bisa mengenal lebih jauh merek baru asal Cina yakni GWM.
GWM sendiri merupakan merek asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia pada 2023. Di bawah naungan Inchcape Indonesia, mereka menawarkan merek Tank, Haval dan Ora.
Brand terakhir disebut akan mulai dipasarkan dalam waktu dekat. Sudah dirakit secara lokal, harga nan ditawarkan diprediksi Rp 300 jutaan.
