4 Tren Perawatan Kecantikan Aneh Zaman Dulu yang Kini Populer Lagi
Tren kecantikan aneh sudah ada sejak berabad-abad lalu. Bahkan perawatan kulit yang kini viral di zaman modern, pernah juga populer di masa lalu.
Pada intinya tren kecantikan sebenarnya hanya perputaran dari yang sudah ada dalam sejarah. Ini dia empat perawatan kecantikan zaman kerajaan yang kembali jadi tren di masa sekarang.
1. Kuku Super Panjang

Kuku panjang. Foto: Instagram
Dalam sejarah China kuno, kuku panjang bukan sekadar hiasan, tapi merupakan tanda status sosial. Kala itu kaum kerajaan dan bangsawan memanjangkan kuku hingga 15 cm untuk menunjukkan bahwa mereka tidak perlu bekerja dengan tangan.
Tren ini sangat populer pada masa Dinasti Qing (1644-1912), dan pencetus tren utamanya adalah Permaisuri Cixi. Untuk menjaga kukunya, sang permaisuri mengenakan pelapis emas di siang hari dan pelapis satin kuning pada malam hari.
Seluruh tim dayang bertanggung jawab atas rutinitas kecantikan sang permaisuri. Pagi harinya diawali dengan rutinitas membersihkan tangan dari ramuan herbal. Kemudian dilanjutkan manikur, serta aplikasi pelapis kuku. Menurut rumor, permaisuri tidak mengizinkan potongan kukunya dibuang, tetapi menyimpannya dalam kotak giok.
Pada era modern, tren kuku sangat panjang terlahir kembali, tetapi bukan lagi hanya untuk kaum bangsawan. Kuku yang panjang juga tidak harus asli, bisa juga dengan kuku palsu atau sambungan dari akrilik atau biogel. Semakin panjang kuku, semakin banyak pula ruang untuk bereksperimen dengan nail art.
2. Mencukur dan Menghilangkan Rambut Wajah pada Wanita

Foto: iStock
Sejarah penghilangan rambut wajah wanita sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Dipercayai bahwa di Mesir Kuno, wanita menggunakan lilin berbahan dasar gula, menghilangkan bulu wajah dengan campuran gula dan air. Selama era Renaisans, banyak wanita bangsawan yang mencabuti rambut di dahi dan bahkan menghilangkan alis.
Kini, praktik ini dihidupkan kembali lewat perawatan waxing. Prosedurnya dilakukan dengan mengoleskan cairan lilin panas khusus atau campuran gula, lalu dikelupas hingga rambut-rambut halus terangkat.
Selain waxing, dikenal juga metode threading, yakni penghilangan rambut halus di wajah menggunakan benang katun tipis yang dipelintir dan digulung di atas area kulit untuk mencabut rambut dari akarnya. Teknik ini berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan, dan kini telah populer secara global, terutama di kalangan perempuan yang ingin merapikan alis, kumis halus, atau rambut-rambut tipis di sekitar wajah.
3. Lendir Siput untuk Perawatan Kulit

Foto: Getty Images/iStockphoto/Aleksandr Tannagashev
Pada zaman Yunani Kuno dan China, lendir siput dikenal ampuh sebagai obat kulit. Gaius Plinius Secundus atau Pliny the Elder, seorang filsuf ternama dan pengamat alam, menyebutkan bahwa lendir siput juga membantu menyembuhkan luka bakar.
Di Eropa abad pertengahan, apoteker merebus siput untuk membuat pelembap bagi kulit yang memerah. Kosmetik siput lalu mengalami revolusi pada era 1980-an, ketika petani yang membudidayakan siput anggur untuk restoran menyadari bahwa kulit mereka lebih jarang terluka dan sembuh lebih cepat.
Saat ini, lendir siput untuk kecantikan kulit digunakan dalam produk kecantikan Korea. Seperti dikutip dari Brightside, penelitian menunjukkan bahwa lendir siput mengandung asam hialuronat, asam glikolat, peptide, dan antioksidan yang mempercepat regenerasi kulit, mengurangi peradangan dan memiliki efek anti-penuaan.
4. Extension Bulu Mata dan Bulu Mata Palsu

Foto: iStock
Penyambungan bulu mata sudah dipraktekkan sejak zaman Mesir kuno. Pada akhir abad 19, prosedur extension bulu mata dijahit langsung ke kelopak mata.
Sementara itu, industri bulu mata palsu muncul sepenuhnya di pergantian abad ke-19 dan ke-20. Pada saat itu, pembuatan bulu mata palsu dilakukan oleh para pengrajin wig. Mereka membuat bulu mata palsu dari sutra dan rambut manusia.
Awalnya, bulu mata palsu tampak besar dan tidak alami, dan hanya cocok untuk penampilan di panggung. Selain itu, bulu mata harus dikeriting secara teratur dengan penjepit khusus untuk menciptakan lengkungan yang tepat, agar bulu mata bisa menempel sempurna.
Teknik ekstensi bulu mata modern cukup mirip dengan pendahulunya, tetapi jauh lebih aman. Sekarang bulu mata direkatkan pada bulu mata asli. Ada banyak jenis bulu mata untuk direkatkan dan disambung, mulai dari variasi warna, panjang, dan bentuk lengkungan apa pun. Bulu mata juga tidak lagi terbuat dari rambut manusia, tetapi bahan sintetis atau bulu cerpelai.