Sebut Serangan Israel Langgar Hukum Internasional, Dubes Iran: Perlawanan untuk Bela Negara dan Menjaga Kepentingan Umat Islam

Sebut Serangan Israel Langgar Hukum Internasional, Dubes Iran: Perlawanan untuk Bela Negara dan Menjaga Kepentingan Umat Islam

Serangan militer Israel ke wilayah Iran sejak Jumat (13/6) dini hari membuat eskalasi di Timur Tengah memanas. Sebab, agresi ini menyebabkan masyarakat sipil hingga ilmuwan nuklir negara Persia itu tewas.

Dubes Iran Mohammad Boroujerdi mengatakan, agresi yang dilakukan oleh zionis ke Iran merupakan tindakan ilegal karena tidak memiliki dasar hukum di mata internasional.

“Saya menyebutnya sebagai agresi dan serangan yang ilegal dikarenakan berdasarkan hukum dan tata tertib internasional agresi dengan dalih tersebut tidak dibenarkan dan tidak memiliki status hukum,” ucapnya di Kediaman Dubes Republik Islam Iran, Jakarta Pusat, Selasa (17/6).

Boroujerdi pun memastikan Iran akan terus menggempur Israel sebagai aksi bela diri selama negara Yahudi belum berhenti menyerang Iran.

“Selama Iran diserang dan agresi masih terus berlanjut tentu kami akan melanjutkan bela diri aksi bela diri kami terhadap negara kami,” lanjutnya.

Ia menegaskan, serangan Israel ke Iran tidak hanya menargetkan fasilitas militer, namun juga juga menyerang infrastruktur sipil, industri, bahkan situs nuklir Iran.

Boroujerdi juga menyebut, agresi Israel menyasar warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

“Rezim zionis telah menyerang keluarga dari bangsa Iran, telah menyerang kaum ibu, perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa. Masyarakat sipil dijadikan sasaran bahkan beberapa komandan militer pada saat mereka tidak sedang bertugas, tidak sedang menggunakan seragam sedang beristirahat di rumah masing-masing dijadikan sasaran oleh rezim brutal Israel,” tutur Boroujerdi.

Serangan Israel ke Iran, lanjut Boroujerdi, dilakukan ketika negaranya tengah melakukan negosisasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara barat. Situasi ini, menurut Boroujerdi, membuat proses diplomasi tidak lagi masuk akal untuk dilanjutkan.

“Melanjutkan negosiasi tidak memilki kedudukan rasional lagi dan ini merupakan sebuah hal yang tidak bisa dilanjutkan,” ucapnya.

Boroujerdi menegaskan Iran bukan Gaza yang wilayahnya terus dibombardir Israel tanpa memiliki kekuatan pertahanan. Ia juga menyebut, Iran bukan negara yang tidak memiliki kekuatan, dan mampu memberikan serangan kepada Israel.

"Iran bukanlah negara yang tidak memiliki kekuataan, kami adalah negara yang sangat kuat, yang mampu memberikan pembalasan dan bela diri," tegasnya.

“Ini menjadi momentum yang sangat penting bagi negara-negara yang dizalimi oleh rezim zionis khususnya bangsa Palestina di jalur gaza khususnya, bangsa Lebanon dan berbagai negara lainnya ketika mereka melihat Iran dengan kekuatannya memberikan pelajaran kepada rezim zionis mereka senang dan gembira dan kami pun senang dan gembira,” ucapnya melanjutkan.

Menurut Boroujerdi, aksi Iran melawan Israel tidak hanya demi pertahanan nasional, tetapi juga menjaga kepentingan umat Islam.

“Pertama kami membela negara kami, kedua karena kami untuk menjaga kepentingan dari umat Islam memberikan tamparan dan pelajaran kepada rezim zionis,” pungkasnya. (Pon)