Motor Listrik Omoway Debut Global di RI, Cybertruck Versi 2 Roda
Satu lagi perusahaan teknologi Cina menanamkan investasi di Indonesia. Kali ini ada Omoway yang menawarkan motor listrik bergaya futuristik.
Menariknya, Indonesia dipilih sebagai tempat Omoway debut global. Produk dipamerkan hari ini belum pernah ditampilkan di manapun termasuk Tiongkok.
“Omoway menghadirkan kekuatan teknologi cerdas bagi kehidupan sehari-hari, membangun masa depan berkelanjutan di mana transportasi menjadi mudah, aman dan bermanfaat,” kata Todd He, Founder Omoway di Jakarta, Jumat (20/05).
Motor listrik Omoway baru diperkenalkan ke publik. Belum ada informasi terkait spesifikasi maupun harga.
Berbeda dari kebanyakkan motor listrik di dalam negeri saat ini, kendaraan bernama Omo X itu memiliki tampilan nyentrik dan futuristik.
Sekilas unit yang berkelir abu-abu mengingatkan kita pada mobil listrik Tesla Cybertruck dengan banyaknya sudut tajam dan tarikan garis di area bodi motor.
Paling menarik, Omo X dibekali kemampuan untuk menyeimbangkan bodi meskipun tidak ada pengendara di atasnya.
Sehingga dapat berjalan secara mandiri dengan teknologi autonomous driving dari Omoway.
Kemudian, beberapa komponen bodi motor bisa dilepas pasang. Membuat Omo X dapat berubah jadi bergaya skutik, sport ataupun cruiser.
Tersedia kompartmen tambahan berupa boks guna menyimpan barang bawaan pemilik ketika akan touring ataupun bepergian jarak jauh.
Model dipamerkan sudah mendekati versi produksi. Kabarnya Omo X akan diluncurkan secara resmi di RI jelang akhir 2025.
“Kami percaya masa depan mobilitas bukan hanya tentang berkendara dari satu titik ke titik lain, tetapi juga pengalaman perjalanan itu sendiri,” tegas Todd He.
Sayangnya belum ada informasi rinci terkait spesifikasi baterai dan komponen lain.
Kemudian pihak manufaktur disebut masih dalam tahap diskusi untuk menentukan apakah baterai motor listrik Omoway nanti ditanam atau dapat dilepas-pasang alias swap.
Jika dilihat dari segi desain dan teknologi, ada peluang motor listrik itu ditawarkan dengan banderol di atas rata-rata produk terdahulu di dalam negeri yakni lebih dari Rp 50 jutaan.
