Iran: Perang Bisa Dihentikan AS Lewat Telepon ke Israel

Iran, Israel, Iran Tegaskan Tak Akan Hentikan Pengayaan Nuklir, AS Masih Pertimbangkan Bergabung dalam Perang, Iran: Perang Bisa Dihentikan AS Lewat Telepon ke Israel, Iran Tegaskan Tak Akan Hentikan Pengayaan Nuklir, AS Masih Pertimbangkan Bergabung dalam Perang, Unjuk Rasa di Teheran, Kecaman ke Israel dan AS, Iran Desak Dewan Keamanan Bertindak

Pemerintah Iran menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) memiliki kekuatan untuk menghentikan konflik bersenjata yang tengah berlangsung, hanya dengan melakukan satu panggilan telepon ke Israel.

Hal itu diungkapkan oleh pejabat kepresidenan Iran, Majid Farahani, dalam wawancara pada Jumat (20/6/2025).

"Iran percaya pada dialog sipil, langsung atau tidak langsung tidaklah penting. Presiden Trump dapat dengan mudah menghentikan perang hanya dengan satu panggilan telepon ke (Israel)," ujar Farahani.

Ia menekankan bahwa negosiasi tidak akan mungkin terjadi selama serangan udara Israel terhadap wilayah Iran masih berlangsung.

Iran Tegaskan Tak Akan Hentikan Pengayaan Nuklir

Farahani juga menegaskan bahwa Iran tidak akan menghentikan pengayaan uranium yang selama ini menjadi salah satu poin krusial dalam konflik dengan Israel.

"Mungkin bisa lebih rendah tetapi kami tidak menghentikannya," katanya.

Iran mengklaim bahwa uranium yang diperkaya dibutuhkan untuk keperluan damai.

Namun, sejumlah laporan menyebut bahwa Teheran juga telah memproduksi uranium yang tingkat pengayaannya hampir setara dengan level senjata nuklir.

AS Masih Pertimbangkan Bergabung dalam Perang

Di tengah meningkatnya ketegangan, Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa dirinya masih mempertimbangkan kemungkinan bergabung dalam konflik Iran-Israel.

Ia menyatakan akan mengambil keputusan dalam waktu dua pekan ke depan.

Keputusan Trump tersebut membuka kemungkinan terbatas untuk negosiasi damai sebelum tindakan militer lanjutan diambil.

"Jika Amerika terlibat dalam perang, ada begitu banyak pilihan dan semua pilihan itu ada di atas meja," kata Farahani.

Unjuk Rasa di Teheran, Kecaman ke Israel dan AS

Pada hari yang sama, ribuan warga Iran turun ke jalan di Teheran dalam aksi pro-pemerintah yang memprotes agresi militer Israel dan dukungan AS.

Para demonstran mengibarkan bendera Iran, Hizbullah, dan Palestina, serta membakar bendera Israel dan AS sebagai bentuk kemarahan.

Di sisi lain, Israel bersikeras akan melanjutkan serangan udara ke Iran.

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, menegaskan bahwa negaranya tidak akan berhenti sampai ancaman nuklir dari Iran dihancurkan.

“Kami tidak akan berhenti,” ujar Danon.

“Tidak sampai ancaman nuklir Iran dihancurkan, tidak sampai mesin perangnya dilucuti, tidak sampai rakyat kami dan rakyat Anda aman," tambahnya.

Iran Desak Dewan Keamanan Bertindak

Sementara, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan terhadap agresi militer Israel.

Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa AS mungkin akan ikut serta dalam perang dalam waktu dekat.

"Israel tampaknya menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan serangan ini selama beberapa hari. Kami khawatir dengan laporan yang dapat dipercaya bahwa Amerika Serikat, mungkin akan bergabung dalam perang ini," ucap Iravani.

Meski demikian, Iran tetap berkomitmen untuk merespons setiap serangan yang menyasar situs nuklir mereka—fasilitas yang oleh Israel dianggap sebagai bagian dari program senjata Iran.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Duta Besar Israel di PBB: Kami Tak Akan Menghentikan Serangan ke Iran