Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi

Iran resmi merilis jumlah korban tewas akibat serangan Israel selama Perang 12 Hari mencapai 935 orang, meliputi warga sipil dan dari kalangan militer.
"Termasuk (korban tewas) 132 wanita dan 38 anak-anak," kata Juru Bicara Otoritas Peradilan Iran Ashgar Jahangir dalam pernyataan yang dikutip kantor berita semi-resmi Tasnim, dikutip Selasa (1/7).
Iran menegaskan serangan yang dilakukan Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hak asasi manusia dan resolusi internasional.” Untuk itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengakui Tel Aviv dan Washington sebagai pihak yang memulai agresi terhadap Iran.
Pemerintah Iran juga menuntut agar AS dan Israel bertanggung jawab penuh, termasuk memberikan kompensasi atas kerugian yang diderita akibat serangan selama 12 hari itu.
"Kami secara resmi meminta agar Dewan Keamanan mengakui rezim Israel dan Amerika Serikat sebagai inisiator tindakan agresi dan mengakui tanggung jawab mereka, termasuk pembayaran kompensasi dan reparasi," tulis Araghchi dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dilansir Antara.
Konflik antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni, ketika Tel Aviv melancarkan serangan udara terhadap fasilitas militer, nuklir, dan sipil Iran. AS kemudian ikut mengebom fasilitas nuklir Fordo, Natanz, dan Isfahan milik Iran dalam eskalasi konflik.
Sebagai balasan, Teheran melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel, menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang. Namun, kedua negara akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata yang disponsori AS dan mulai berlaku sejak 24 Juni lalu. (*)