Mobil Listrik Jadi Momok Menakutkan di Perang Israel dan Iran
Perang antara Israel dan Iran masih terus berkecamuk. Apalagi setelah Amerika Serikat (AS) turut ikut campur.
Negeri Paman Sam meluncurkan tiga serangan beruntun ke tiga lokasi di Iran. Mulai dari Fordo, Natanz hingga Isfahan.
Iran pun tidak tinggal diam usai mendapatkan serangan. Mereka kembali meluncurkan rudal di pangkalan udara AS di Qatar.
Melihat eskalasi yang terus meningkat, maka perang antara Iran sama Israel diprediksi bakal berjalan lama.

Bahkan banyak pihak berspekulasi serangan Iran akan semakin masif. Mengancam sejumlah bidang di sana.
Salah satunya adalah Pelabuhan Haifa di Israel. Sebab di sana menjadi salah satu tempat pengiriman barang, seperti mobil listrik.
Mereka takut kalau Pelabuhan Haifa akan menjadi sasaran empuk rudal-rudal Iran. Sehingga membahayakan proses pengiriman.
"Badan administrasi pengiriman dan pelabuhan di negara itu dilaporkan telah memerintahkan importir mobil untuk bersiap mengevakuasi semua Electric Vehicle (EV) dari pelabuhan," bunyi laporan Carscoops, Selasa (24/06).
Dalam laporan itu juga dikatakan bahwa Maritime Executive ingin seluruh kendaraan roda empat setrum dipindahkan dari Pelabuhan Haifa serta Ashdod.
"Mereka ingin mobil listrik ini akan diangkut ke suatu tempat atau parkiran kosong, jauh dari infrastruktur penting," lanjut Carscoops.
Sebagai informasi, Pelabuhan Haifa menerima hampir 20 ton kargo setiap tahunnya. Dinilai menjadi sasaran yang tepat bagi rudal Iran.
Jika sampai Iran membombardir lokasi tersebut, maka akan sangat sulit ditangani. Sebab terdapat banyak mobil listrik.
"Ini bisa menjadi masalah besar jika deretan EV terbakar setelah serangan rudal," pungkas meerkea.
Sulitnya Menangani Kebakaran Mobil Listrik
Memang jika dilihat lebih jauh, bukan tidak mungkin Iran meluncurkan rudal mereka untuk menyerang tempat-tempat strategis di Israel.
Satu di antarannya adalah gudang penyimanan mobil listrik di Pelabuhan Haifa.
Bila sampai dilalap si jago merah, maka bakal menjadi bencana yang sangat sulit ditangani.
Mengingat pada baterai mobil listrik memiliki elektroda yang ditempatkan berdekatan. Hal itu meningkatkan kemungkinan kebakaran.
Apalagi diisi dengan cairan elektrolit yang mudah terbakar. Sehingga risiko api berkobar dalam waktu lama tidak bisa dihindari.
Ditambah salah satu kandungan dalam baterai mobil listrik adalah oksida logam yang ketika dipanaskan cenderung melepaskan gas oksigen.
Oksigen itu memungkinkan reaksi pembakaran. Cairan maupun gas tersebut dapat terbakar serta menghasilkan lebih banyak panas juga gas.
Inilah alasan mengapa mobil listrik yang terbakar sangat sulit dipadamkan. Meskipun baterai jauh lebih sedikit energinya daripada bensin, mereka menghasilkan oksigen sendiri saat dibakar.